KANAL24, Malang – Pengelolaan Masjid Kampus Raden Patah UB memiliki peran penting dalam pembentukan karakter civitas akademika termasuk mahasiswa pada era digital. Hal ini menarik perhatian Takmir Masjid UGM Yogyakarta dengan melakukan kunjungan ke Masjid Raden Patah UB, sabtu (20/8/2022).
Ketua Takmir Masjid UGM Dr. Rizal Mustansyir., M.Hum mengatakan tujuan kunjungan ke Masjid Raden Patah UB ini untuk mengkaji model pengelolaan masjid kampus dan program unggulan yang dapat diterapkan di UGM.
“Tujuan kami kesini selain untuk silaturahmi adalah untuk belajar manajemen pengelolaan masjid karena Masjid Raden Patah UB sudah lebih dulu berdiri jika dibandingkan dengan masjid kampus UGM,” kata Rizal.
Menurutnya ada beberapa hal yang menarik perhatian Takmir Masjid UGM di kampus biru UB. Salah satunya adalah program inovatif untuk memotivasi SDM masjid seperti imam award dan imam muda MRP UB. Program ini menurut Rizal dapat menjadi percontohan yang dapat diterapkan di UGM.
“Ada beberapa yang menarik tadi seperti imam award karena ini dapat memotivasi sumber daya yang mengelola masjid agar selalu adaptif dengan perubahan yang ada. Program ini kami belum punya dan saya kira dapat diterapkan di UGM,” lanjutnya.
Rizal juga melihat pengelolaan MRP UB sudah adaptif dengan perubahan jaman mulai dari program rutin hingga pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial dalam dakwah masjid kampus. Untuk itu pihaknya berharap setelah kunjungan ini ada program bersama yang dapat dikolaborasikan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Takmir Masjid Raden Patah UB Prof. Unti Ludigdo menyambut baik kunjungan dari Takmir Masjid UGM. Dekan Fakultas Vokasi UB ini melihat kunjungan ini sebagai bentuk silaturahmi yang akan berdampak positif bagi kemajuan dakwah masjid kampus.
“Kunjungan dari Takmir Masjid UGM ini sesuatu yagn sangat bagus dan kami dari MRP siap untuk bekerjasama dalam berbagai program. Nantinya setelah ini kami akan membahas untuk mewujudkan program kerjasama tersebut,” kata Unti.
Masjid Raden Patah sendiri menurut Unti akan terus berusaha untuk adaptif dengan perubahan dengan menyajikan berbagai program dakwah yang moderat dengan pendekatan berbagai keilmuan yang ada dikampus dan kearifan lokal.
“MRP senantiasa menghadirkan model dakwah yang moderat dan terbuka agar semua potensi dakwah dapat berjalan dengan kombinasi yang beragam sesuai dengan kondisi civitas akademika dan masyarakat sekitar yang beragam,”pungkas Unti. (sdk)