Kanal24, Malang — Ribuan pasang mata tertuju pada gelanggang silat di GOR Pertamina dan Samanta Krida, Malang, Jumat (1/8/2025). Suasana penuh semangat menyelimuti ajang Tapak Suci World Championship 2nd, sebuah kejuaraan dunia pencak silat Tapak Suci yang digelar Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Ajang bergengsi ini diikuti lebih dari 700 atlet dari 34 wilayah Indonesia serta 18 negara sahabat, menandai momentum besar bagi seni bela diri asli Nusantara untuk melangkah ke pentas global.
Mengangkat Martabat Pencak Silat ke Dunia
Ketua Penyelenggara, Prof. Dr. Ir. M. Sasmito Djati, M.S., menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan sekadar ajang tanding, melainkan sebuah langkah strategis untuk memperkenalkan Tapak Suci secara internasional.
Baca juga:
Tips Seimbang Kuliah dan Aktivitas ala Mahasiswa UB, Regina

“Pertandingan ini menghadirkan kategori olahraga tanding, seni tunggal, ganda, beregu, hingga jurus khas Tapak Suci. Dari dalam negeri hadir perwakilan 32 provinsi, sementara 23 negara turut mengirimkan atlet meski dua di antaranya terkendala visa. Harapannya, kejuaraan ini menjadi bagian dari ikhtiar agar pencak silat masuk Olimpiade,” ujarnya.
Diplomasi Budaya Lewat Pencak Silat
Dukungan juga datang dari kalangan diplomatik. Dr. Wajid Fauzi, Duta Besar Suriah, mengapresiasi langkah ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.
“Kami bangga dapat menghadirkan empat atlet dan satu pelatih dari Suriah. Bagi kami, pencak silat bukan hanya olahraga, tapi jembatan persahabatan antarbangsa. Dengan semakin dikenal, Indonesia pun akan semakin dihargai di kancah internasional,” katanya penuh semangat.
Suara Pesilat Dunia
Kehadiran pesilat dari mancanegara menambah semarak kejuaraan ini. Salah satunya Ischa Swartz, perwakilan Tapak Suci dari Belanda, yang telah menekuni pencak silat sejak usia 14 tahun.
“Orang Indonesia selalu ramah, dan pertandingan di sini sangat baik. Saya sudah 31 tahun bersama Tapak Suci, dan meski kini tak lagi bertanding, saya ingin generasi muda terus berlatih. Kunci keberhasilan ada pada fokus dan konsistensi,” tutur Swartz.
Momentum Sejarah Tapak Suci
Sementara itu, Dr. Rony Syaifullah, Pendekar Utama Tapak Suci, menyebut kejuaraan ini sebagai momen bersejarah karena berbarengan dengan milad Tapak Suci ke-62.
“Alhamdulillah, 715 atlet hadir dari 18 negara. Ini bukan hanya kompetisi, tapi juga tonggak menuju Olimpiade. Tapak Suci siap berkontribusi dalam membawa pencak silat ke pentas dunia,” tegasnya.

Baca juga:
Tapak Suci Championship 2025 Hadirkan 1.046 Peserta
Harapan Besar dari Penyelenggara
Ketua Pelaksana, Romy Ardiansyah, S.P., P.Ka., menjelaskan bahwa event lima tahunan ini menjadi salah satu yang paling dinantikan.
“Peserta datang dari berbagai provinsi dan mancanegara. Kami berharap dari ajang ini lahir atlet muda berprestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” jelasnya.
Keberhasilan penyelenggaraan Tapak Suci World Championship 2nd di Malang bukan sekadar kemenangan dalam gelanggang, melainkan kemenangan diplomasi budaya, sportivitas, dan persaudaraan internasional. Tapak Suci Putera Muhammadiyah berhasil menorehkan babak baru dalam sejarah pencak silat, menjadikannya semakin dekat dengan mimpi tampil di Olimpiade. (nid/tia)