Kanal24, Malang – Sebuah aksi sosial yang penuh makna digelar oleh komunitas difabel di Kota Malang pada Jumat (21/03/2025). Mereka membagikan takjil gratis kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian dan semangat berbagi di bulan suci Ramadan.
Rara Lingga, mewakili penyelenggara, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif dari dirinya bersama teman-teman difabel lainnya. “Biasanya kami mendapat perhatian dari masyarakat, tetapi kali ini kami ingin berbagi kepada orang lain. Ramadan adalah momen istimewa, dan kami ingin merasakan kebahagiaan yang sama seperti masyarakat lainnya,” ujarnya.
Baca juga:
Grand Mercure Malang Mirama & Memossa by Feby Ayusta Gelar Trunk Show Ramadhan

Dalam kegiatan ini, sekitar 5 hingga 10 difabel dari berbagai latar belakang ikut serta, termasuk tuna daksa dan tuli. Mereka menggandeng relawan yang sudah memahami kondisi serta kebutuhan disabilitas. Selain menggunakan dana pribadi, komunitas ini juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut.
Fathrullah Budi Hariyanto, salah satu peserta yang bekerja di Polresta Malang Kota, menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan menunjukkan bahwa penyandang disabilitas tetap bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa difabel juga bisa berguna bagi orang lain. Berbagi tidak harus dalam jumlah besar, yang terpenting adalah niat dan ketulusan,” katanya.
Senada dengan itu, Aldi, peserta lain dari Kabupaten Malang, merasa senang bisa berkontribusi dalam aksi ini. “Bagi kami, ini bukan sekadar berbagi, tetapi juga merasakan indahnya Ramadan. Semoga ke depan semakin banyak teman-teman difabel yang terlibat dalam kegiatan sosial seperti ini,” ujarnya.

Baca juga:
Negara dengan Puasa Ramadhan Terpanjang di Dunia
Komunitas difabel ini berharap aksi berbagi takjil tidak berhenti di bulan Ramadan saja, tetapi bisa berlanjut dalam bentuk kegiatan sosial lainnya. Mereka berencana mengembangkan konsep berkelanjutan, seperti bantuan advokasi bagi difabel lain atau berbagi paket sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.
Semangat berbagi dari komunitas difabel ini menjadi inspirasi bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berbuat kebaikan. Seperti yang mereka yakini, “Tidak perlu menjadi hebat, cukuplah bermanfaat.” (nid/hil)