Kanal24, Malang – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, lulusan teknik dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, terutama di industri otomotif. Revolusi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomasi telah mengubah lanskap industri, menciptakan kebutuhan akan keterampilan yang lebih adaptif dan inovatif. Untuk menghadapi era ini, memahami dinamika dan tuntutan industri menjadi langkah penting bagi mahasiswa teknik agar mampu bersaing secara global.
Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk Tech Talk: Engineering for the Future pada Kamis (5/6/2025) dengan tema Peluang dan Tantangan Lulusan Teknik di Industri Otomotif Global Beradaptasi dengan AI dan Otomasi. Acara ini menghadirkan Triatmoko Kushidayat, Manager of Assembly Production I PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, sebagai pembicara utama.
Menghubungkan Teori dan Praktik
Dekan FT UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., menjelaskan bahwa Tech Talk ini merupakan bagian dari pengembangan kurikulum adaptif untuk mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Acara ini adalah inisiatif dari Badan Pengembangan Kurikulum FT UB. Salah satu tujuan kami adalah memastikan mahasiswa memahami perkembangan teknologi global, seperti AI, otomasi, dan teknologi otomotif masa depan,” ujar Prof. Hadi.
Ia menambahkan bahwa Tech Talk akan menjadi rangkaian kegiatan tematik dengan topik berbeda, termasuk teknologi konstruksi dan otomasi. “Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengetahuan langsung dari praktisi yang memiliki pengalaman implementasi di industri, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan global,” tambahnya.

Perkembangan AI dalam Industri
Ketua Pelaksana, Ir. Dewi Hardiningtyas, S.T., M.T., MBA, mengungkapkan bahwa sebanyak 250 mahasiswa dari delapan departemen hadir dalam acara ini. Sebagian besar peserta berasal dari Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Kimia.
“Pesatnya perkembangan AI dan Industry 4.0 menjadi alasan kami menggelar Tech Talk. Mahasiswa membutuhkan sarana untuk belajar langsung dari praktisi industri, bukan hanya melalui teori di kelas atau sumber di internet,” jelas Ir. Dewi.
Ia juga menekankan pentingnya tindak lanjut dari acara ini. “Ke depan, kami akan menjalin kerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Kolaborasi ini mencakup program magang Merdeka Belajar dan praktik kerja lapangan (PKL) untuk mahasiswa,” tambahnya.

Triatmoko Kushidayat dalam presentasinya membahas bagaimana lulusan teknik dapat beradaptasi dengan revolusi teknologi di sektor otomotif. “Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi AI dan otomasi adalah kunci keberhasilan di industri otomotif global. Mahasiswa perlu membekali diri dengan keahlian yang relevan agar dapat bersaing di tingkat internasional,” tuturnya.
FT UB berharap bahwa acara seperti ini tidak hanya memberikan wawasan tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai sektor industri. Melalui inisiatif ini, universitas berkomitmen untuk terus mempersiapkan generasi insinyur yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.(Din)