KANAL24, Malang – Tetenger Bumi UB dan Ikatan Alumni Fakultas Teknik (IKA FT) Universitas Brawijaya (UB) secara Bersama menanam 151 Pohon Langka dan Buah di acara “Alumni Ngalup Ngalam” pada Sabtu dan Minggu (11-12/11/2023) di FT UB, Ketawanggede, Malang. Acara ini bukan sekadar reuni, tetapi juga sebuah Musyawarah Nasional yang mempertemukan alumni dari berbagai departemen untuk memilih Ketua IKA FT UB periode 2023-2027.
Dari 151 pohon tersebut terdiri dari pepohonan gayam, mundu, mepel, kayu manis, juwet, rukem dan buah mentega masing-masing 4 pohon (28 pohon), 120 pohon durian 60 pohon dan 60 pohon alpukat, 1 pohon besar mangga kyojay dan 2 pohon hutan di dalam pot jadi Total 151 pohon langka dan buah. Penanaman pohon dibantu dengan Aplikasi mobile yang telah dimiliki UB yang dikembangkan oleh Ketua Tetenger Bumi sendiri Tibyani alumni Teknik Elektro 1990 FT-UB, Heru Nurwarsito Teknik Elektro 1984 FT-UB dan Herman Tolle Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Kompuer UB dan juga alumni Teknik Elektro 1993 FT-UB
“Jadi saat ini sudah ada aplikasinya sehingga perkembangna pohon dapat dipantau secara bersama. Tentu kami juga berharap para alumni akan semakin konsen dengan kegiatan ini,” kata Tibyani.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua IKA FT UB terpilih, Ir. Iwan Suprijanto, ST., MT., FIDSK, Dekan FT-UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Direktur di PT. EInusa Fabrikasi Konstruksi UB di Jakarta dan Ketua Panitia Musyawarah Nasional IKA FT UB, Ari Wijaya, ST., MM., ASCA, dan para alumni FT-UB dalam jalan sehat dan penghijauan penanaman pohon pada Minggu (12/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut sebanyak 24 pepohonan gayam, mundu, mepel, kayu manis, juwet, rukem dan buah mentega ditanam di area Kampus FT-UB di geotagging Aplikasi Tetenger Bumi UB, 2 pohon Hutan dalam Pot dan 120 Pohon Durian dan Alpokat dibagikan ke peserta Munas FT-UB untuk dijadikan sebagai Tanaman Rawat yang ditanam dipelihara di rumah masing-masing.
“Selain di kampus ini juga ada yang diberikan kepada masing-masing peserta agar ditanam dirumah masing-masing sebagai tanaman rawat,” pungkas Tibyani. (tib/sdk)