Kanal24, Malang – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya
menyelenggarakan konferensi tahunan berskala internasional, 5th International Conference on Fisheries and Marine Research (ICoFMR) 2024. Dengan tema “Development Strategy and Technology Innovation for Sustainable Fishery Management,” Konferensi ini menjadi rangkaian dari seluruh kegiatan Dies Natalis ke-69 yang diadakan oleh FPIK UB.
Diselenggarakan secara hybrid, kegiatan luring acara ini berlangsung di Ijen Suites Resort & Convention Malang. Menurut Ketua Pelaksana 5th ICoFMR, Mihrobi Khalwatu Rihmi, S.Pi., M.Si., tema yang diangkat tahun ini didorong oleh kebutuhan untuk mengembangkan strategi dan teknologi inovatif demi mencapai manajemen perikanan yang lebih berkelanjutan.
“Dalam konferensi ini, kita berupaya untuk menyeimbangkan kebutuhan manusia dengan sumber daya laut yang terbatas melalui teknologi dan inovasi,” jelasnya. Hal ini menjadi tantangan global, terutama dalam menjaga agar sumber daya laut dapat dinikmati generasi mendatang. Kamis (14/11/2024).
ICoFMR 2024 mengundang para ahli dan akademisi terkemuka dari berbagai lembaga internasional, pembicara utama dalam konferensi ini meliputi:
- Hansan Park, Ph.D. dari Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC)
- Assoc. Prof. Dr. Mohammad Tamrin Bin Mohammad Lal dari Universiti Malaysia Sabah
- Yuki Takahashi, Ph.D. dari Hokkaido University
- Noora Barzkar, Ph.D. dari Borneo Marine Research Institute (BMRI)
- Assoc. Prof. Dr. Yi-Jay Chang dari National Taiwan University
- M. Firman Hidayat, Ph.D. dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia
- Prof. Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc. dari Universitas Brawijaya
- Dr. Hasan Nasrullah, S.Pi., M.Si. dari Aquacell Indo Pasifik
“Pada hari pertama, para pembicara ini memberikan paparan mengenai tantangan dan solusi inovatif dalam industri perikanan. Sementara pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi paralel yang diisi oleh sejumlah akademisi dan praktisi yang membahas hasil penelitian terbaru di bidang kelautan,” Ujar Mihrobi.
Di kesempatan yang sama, Dekan FPIK UB, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si., menekankan bahwa konferensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat jaringan global dan membangun keterampilan generasi muda di Indonesia untuk menghadapi tantangan di sektor perikanan. “Melalui konferensi tahunan ini, kami tidak hanya bertujuan untuk memperoleh panduan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga untuk memperkuat kerja sama internasional yang membawa dampak positif bagi pengembangan perikanan Indonesia,” ujarnya.
“Pada hari ini pula, kami menandatangani nota kesepahaman atau MOU dengan MTCRC, sebuah pusat penelitian maritim yang merupakan hasil kolaborasi antara Korea dan Indonesia,” lanjutnya. Kerja sama ini mencakup pengembangan laboratorium di Cirebon yang telah dilengkapi dengan dua kapal riset untuk mendukung penelitian kelautan. Selain itu, MoU ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya dalam berbagai proyek penelitian, yang diharapkan dapat memberikan panduan teknologi bagi sumber daya manusia Indonesia di bidang perikanan.
Prof. Maftuch juga menekankan pentingnya penggunaan standar internasional dalam instrumentasi penelitian sebagai salah satu syarat untuk publikasi di jurnal bereputasi internasional. Menurutnya, kolaborasi dengan MTCRC diharapkan mampu memfasilitasi riset-riset di Indonesia agar memenuhi standar internasional yang dibutuhkan untuk publikasi di jurnal berperingkat tinggi, seperti jurnal yang terindeks di SCOPUS dengan kuartil 1 dan 2.
“Dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dalam riset berstandar internasional, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas mereka sekaligus membawa nama Indonesia di kancah penelitian global,” pungkasnya. (fan)