Oleh : Dr. Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos. M.Si.*
Prinsipnya bahwa berdzikir dapat menenangkan hati. Dan dari hati yang tenang itulah berbagai persoalan hidup dapat terselesaikan serta Luka Hati dapat tersembuhkan. Tentu memang tidak terbatas pada suatu kalimat tertentu dalam berdzikir, yang penting adalah mengingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang maha berkuasa. Dialah yang memberikan penyakit dan Dia pulalah yang memberikan obatnya.
لكل داء دواء
“Setiap penyakit pasti ada obatnya”.
Setiap persoalan pasti ada jalan penyelesaiannya, setiap luka yang ada pada hatimu pasti ada cara penyembuhannya, dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan cara salah satunya yaitu melalui berdzikir, ingat kepada Allah dengan mengembalikan semua itu kepadaNya sumber segala kehidupan, sebagaimana terungkap dalam kalimat Innalillahi wainna ilaihi raajiun. Karena dengan berdzikir, maka hati akan terus terpaut dengan Allah, dan pada hati yang terus terhubung dengan Allah, maka Segala persoalan akan mudah terselesaikan. Ibarat seseorang sedang berfokus pada satu titik, sementara di sekitarnya ada banyak titik, maka tindakan fokus itu akan meredupkan hingga dapat menghilangkan titik-titik yang lain.
Demikian pula di saat kita sedang berfokus kepada Allah Sang Penguasa kehidupan, maka berbagai persoalan-persoalan yang lain yang menghantui pikiran akan hilang dalam pandangan. Itulah kekuatan fokus, Terlebih jika fokus pikiran atau orientasi berpikir hanya semata tertuju kepada Allah. Seseorang yang menyibukkan dirinya dengan berdzikir kepada Allah maka dia telah menghadapkan dirinya (tawajjuh) secara penuh, sehingga mampu menghilangkan berbagai titik realitas lain yang dapat mengganggu dirinya, itulah berbagai persoalan-persoalan hidup yang sedang dialami. Ibarat sebuah gambar berikut di bawah ini :
Manakala seseorang berfokus dengan sungguh-sungguh pada satu titik. Maka dia dapat menghilangkan titik yang lainnya titik-titik kecil itu ibarat sebuah persoalan sementara titik yang besar itu ibarat titik fokus kita kepada Allah melalui selalu mengingat dzikir kepadanya mempertautkan hati hanya untuk berfokus pada satu titik itu yaitu Dzikrullah
Cara yang paling mudah untuk menghubungkan hati kita dengan Allah adalah dengan menyebut nama Allah secara berulang-ulang (dzikir , the power of repetition). Pengulangan atas sesuatu, secara terus-menerus memungkinkan seseorang untuk mengalihkan pandangannya, perhatian hatinya dan pikirannya, dari suatu masalah kepada apa yang diucapkannya. Jika yang diucapkannya adalah Allah dan berbagai kalimat yang berhubungan dengan Allah, maka seseorang sebenarnya sedang menanamkan dan menyuburkan kalimat itu beserta dampaknya atas dirinya. Dalam banyak riwayat dijelaskan, terdapat beberapa dzikir unggulan yang utama untuk menghubungkan hati manusia dengan Allah yang mampu menghalau berbagai kegalauan dan persoalan hidup antara lain :
- Dzikir. : Lailaha illallah
Inilah sebaik-baiknya dzikir yang diucapkan. sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa kalimat yang paling dicintai di hadapan Allah adalah kalimat lailahaillallah. Allah tidak menerima suatu amalan apapun kecuali dengan kalimat ini. inilah kalimat yang dibawa oleh para nabi untuk mengajak umatnya kepada pengesahan Allah.
Dzikir La Ilaha Illallah pembuka segala jalan keluar. Dzikir ini mampu menerobos dan membuka hijab, penghalang yang menutupi dikabulkannya doa. Barang siapa yang berdzikir dengan dzikir ini, maka tidak ada penghalang antara dia dengan Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadist :
عن عبد الله بن عمرو أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لا إله إلا الله ليس لها دون الله حجاب حتى تصل إليه
“Dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda, membaca Lailahaillallah tidak akan ada hijab antara dirinya dengan Allah, sehingga dia bisa sampai kepadanya” (HR. Tirmidzi)
Berdzikir dengan Kalimat ini akan membukakan pintu langit. artinya segala hajatnya segala keluh kesahnya kepada Allah akan diterima dan diberikan jalan keluar sebagaimana disebutkan dalam hadist :
ما قال عبد لا إله إلا الله قط مخلصاً إلا فتحت له أبواب السماء حتى تفضي إلى العرش ما اجتنب الكبائر
“Tidaklah seorang hamba mengatakan tiada ilah (yang patut disembah) kecuali Allah dengan ikhlas, kecuali dibukakan untuknya pintu-pintu langit sehingga ke ‘Arasy selama ia menjauhi dosa besar.”
Artinya seseorang yang berdzikir dengan dzikir ini secara sungguh-sungguh dan ikhlas, maka segala harapannya, doa-doanya, kesedihan-kesedihannya akan diberikan jalan keluar oleh Allah dan dikabulkan olehNya.
- Dzikir Shalawat
Tidak diragukan lagi bahwa sholawat kepada Rasulullah adalah sesuatu yang utama bahkan ini adalah perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala yang Allah sendiri melakukannya terlebih dahulu sebelum memerintahkan kepada para hambanya artinya ini adalah pekerjaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tentu berbeda dengan perintah-perintah yang lain di mana Allah tidaklah melakukannya terlebih dahulu seperti perintah salat perintah zakat perintah Haji dan sebagainya. Sebagaimana disebutkan dalam firmanNya :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab : 56)
Bahkan keutamaan membaca shalawat ini terungkap di dalam sabda Nabi yang diriwayatkan dari Abi bin Kaab, yang berkata: “Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku banyak berdoa, maka berapa banyak doaku yang harus aku persembahkan kepada-Mu? Dia berkata: “Apapun yang kamu inginkan.” Dia berkata:
Apakah Anda mengatakan seperempat? Dia berkata: “Apa pun yang kamu inginkan, jika kamu menambahnya, itu akan lebih baik untukmu.” Maka aku berkata:
Setengah? Beliau bersabda: (Apa saja yang kamu inginkan, jika kamu menambahnya, maka itu lebih baik bagimu). Aku bertanya: Kalau begitu dua pertiga?
Beliau bersabda: “Apa saja yang kamu inginkan, jika kamu memperbanyaknya, maka itu lebih baik bagimu.” Beliau bersabda: “Haruskah aku serahkan seluruh shalatku kepadamu?”
Beliau bersabda: “Jika segala kekhawatiranmu telah teratasi dan dosa-dosamu telah diampuni.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim yang telah menshahihkannya).
Di dalam kitab Abwaabul Faraj, Karya Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki, menuliskan ada 39 keutamaan sholawat sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dan Ibnu Hajar Al Haitami, antara lain :
- Melaksanakan perintah Allah
- Menyertai Allah bersholawat kepada nabinya sekalipun terdapat perbedaan diantara
kedua jenis sholawat tersebut. Sholawat kita kepada Rasul merupakan suatu doa dan
permohonan, sedangkan sholawat Allah kepada Nabi Nya merupakan pujian dan
penghormatan - Menyertai malaikat dalam bersholawat kepada Nabi Nya SAW
- Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah apabila kita bersholawat kepada Rasulullah
satu kali - Akan mengangkat derajat sepuluh kali lipat
- Ditulis untuknya sepuluh kebaikan
- Dihapus atasnya sepuluh keburukan
- Mengharap doanya dikabulkan karena doanya itu tertahan di antara langit dan bumi maka
dia bersholawat kepada Nabi maka doanya itu akan diangkat kepada Allah SWT - Bersholawat akan menjadi penyebab didapatkannya safaat Nabi SAW, apa bila ia
menyandingkannya dengan permintaan wasilah atau memisahkannya - Dapat mengampuni segala dosa
- Allah akan mencukupkan segala keperluan hambaNya
- Akan mendekatkan HambaNya kepada Nabi SAW pada hari kiamat kelak
- Seperti Sedekah bagi orang miskin
- Menjadi penyebab dipenuhinya segala keperluan
- Bersholawat menjadi penyebap bersholawatnya Allah NabiNya dan bersholawat malaikat kepada dia
- Bersholawat adalah zakat bagi orang yang bersholawat kepadaNabiNya dan permbersih
baginya - Bersholawat adalah penyebap digembirakannya seorang hamba dengan surga sebelum wafatnya sebagaimana yang disebutkan oleh Al Hafizh Abu Musa dalam kitabnya dan menyebutkan sebuah hadist
- Menjadi penyebab diselamatkannya dia dari kengerian yang terjadi di hari kiamat
- Sesunggunya bersholawat menjadi penyebap diberi pahala atas sholawatnya kepada Nabi bagi orang yang bersholawat dan bersalam kepadanya
- Menjadi penyebap bagusnya suatu majelis dan tidak akan merugi mereka pada hari kimat
kelak - Bersholawat adalah penyebab diingatkannya seorang hamba atas apa yang terlupa
- Bersholawat akan menjadi penyebap dihilangkannya kefakiran
- Bersholawat akan menghilangkan dari seorang hamba sifat bakhil apabila ia bersholawat
kepada Nabi pada saat berzikir - Menyelamatkan dari segala masalah
- Membawa pengamalnya ke surga
- Bersholawat akan menyelamatkan majelis dari keburukan karena di dalamnya tidak
terdapat zikir kepada Allah dan kepada RasuNya dan memuji Allah dan RasulNya dan
Bersholawat kepada Rasullullah SAW - Bersholawat adalah penyebab disempurnakannya suatu pembicaraan yang diawali dengan pujian kepada Allah dan Bersholawat kepada RasulNya
- Bersholawat adalah penyebab berlimpahnya cahaya seorang hamba saat melewati shirath
- Bersholawat akan mengeluarkan seorang hamba dari jurang kehancuran
- Bersholawat akan menjadi penyebab dikekalkannya pujian yang baik dari Allah SWT
untuk orang yang bersholawat untuk NabiNya diantara langit dan bumi - Menjadi penyebab turunya keberkahan untuk mereka yang bersholawat kepada NabiNya
dan memberikan keberkahan dalam amalnya dan umurnya dan segala urusannya - Bersholawat menjadi penyebab didapatkannya rahmat Allah baginya
- Bersholawat akan menyebabkan kekekalan kecintaan Rasul atasnya dan akan menambah
serta melipatgandakannya karena bersholawat menjadi salah satu yang termasuk perjanjian keimanan yang mana iman tidak akan sempurnya kecuali dengannya - Sesunggunya bersholawat menjadi penyebab kecintaan Allah kepada hambaNya
- Menjadi penyebab turunya hidayah Allah kepada seorang hamba dan menghidupkan
hatinya - Bersholawat menjadi penyebab disebutkan namanya atas A’rasy
- Bersholawat menjadi penyebab mantabnya langkah ketika di atas shirath dan melaluinya
dengan baik - Sesunggunya bersholawat kepada Rasulullah SAW adalah sedikit saja dari hak beliau yang kita penuhi dan sebagai ucapan terima kasih kita kepadanya atas segala nikmat
Allah yang telah diberikan kepada kita. Karena sesunggunya hak Allah atas kita sangat
banyak tetapi Allah SWT karena kemulianNya telah Ridha kepada hambaNya meskipun
hanya sedikit berterima kasih kepada Allah dan memenuhi segala hakNya
39.Sesungguhnya bersholawat kepada Rasulullah termasuk zikir kepada Allah dan
bersyukur atas nikmatNya dan mengetahui segala nikmat Allah atas hambaNya yang
telah mengutus RasulNya - Dzikir Istighfar
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kabar kepada kita bahwa sholawat dan istighfar adalah jalan dijauhkannya dari berbagai persoalan hidup. sebagaimana dalam firmannya :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan tiadalah Tuhan akan menyiksa mereka, sedang engkau berada di antara mereka. Dan tiadalah Tuhan hendak menyiksa mereka, selama mereka beristighfar (memohon ampun}.” (AI-Anfal: 33)
Disebutkan pula dalam sebuah hadis bahwa barangsiapa yang merutinkan selalu membaca istighfar Allah akan memberikannya jalan keluar dan menyembuhkan berbagai Luka Hati. sebagaimana dalam sebuah hadis :
من لزم الاستغفار، جعل الله له من كل هم فرجا، ومن كل ضيق مخرجا، ورزقه من حيث لا يحتسب
“Siapa yang membiasakan dirinya beristigfar, niscaya Allah akan melapangkan dirinya dari segala kesusahan, dan akan melepaskannya dari segala kesukaran, dan akan memberinya rezeki tanpa dapat dikira.” (HR. Abu dawud dan Nasai)
Artinya dengan memperbanyak dzikir istighfar maka Allah akan memberikan jalan kemudahan atas berbagai persoalan hidup dan menyembuhkan luka hati kita.
*) Dr. Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos. M.Si., Dosen FISIP UB, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Tanwir Al Afkar