KANAL24, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan 3 strategi utama dalam menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2019, khususnya pada jalan tol utama menuju ruas tol Trans Jawa yaitu tol Jakarta – Cikampek. Tiga jurus jitu tersebut yaitu distribusi beban lalulintas, optimalisasi, serta percepatan pelayanan.
General Manager jalan tol Jakarta – Cikampek Raddy R Lukman menjelaskan, distribusi beban dimaksud antara lain yaitu melalui pembatasan truk melintas, kemudian juga pemberlakuan skenario one way system di ruas tol Jakarta – Cikampek hingga Brebes.
“Yang berbeda tahun ini adalah adanya one way yang direncanakan kepada pengguna jalan, baik mudik maupun balik,” ujar Raddy saat peninjauan gerbang tol Cikarang Utama, Senin (20/5).
Strategi kedua, lanjut Raddy, yaitu optimalisasi pelayanan baik optimalisasi pada gerbang atau barrier, optimalisasi lajur kendaraan karena adanya proyek infrastruktur, hingga optimalisasi rest area dan tempat istirahat dan parkir (TIP).
“Untuk optimalisasi yang berbeda tahun ini adalah perubahan pada gerbang dari Cikarang Utama ke KM 70. Dampaknya akibat perumahan sistem adalah mulai dari Cibatu, Cikarang Timur, Karawang Barat, Karawang Timur itu semua naik kapasitasnya. Karena dulu gerbang-gerbang itu melayani dua arah, sekarang tidak,” jelasnya.
Selain itu, optimalisasi lainnya adalah semua proyek infrastruktur di tol Jakarta-Cikampek sejak tanggal 15 Mei 2019 dihentikan semua dan lajurnya dikembalikan. Dengan kondisi tersebut, maka pengguna jalan akan lebih optimal memanfaatkan lajur yang ada.
“Karena selama ini penyebab kepadatan adalah karena adanya proyek LRT, Japek Layang dan Kereta Cepat. Ini kita optimalisasi semua lajurnya. Termasuk permasalahan tahun sebelumnya yaitu kepadatan rest area, dengan adanya one way system ini kita dapat 100 persen tambahan rest area dan TIP,” jelasnya.
Terakhir, terkait percepatan informasi dan penanganan hal yang dilakukan Jasa Marga kata Raddy antara lain adalah percepatan informasi melalui penambahan jumlah VMS (Variabel Massage System), melakukan otomatisasi pelayanan traffic, serta penambahan kapasitas CCTV dan pemutakhiran sistem pada CCTV tersebut.
“Jadi kita update CCTV kita, sekarang bisa counting beban dan kecepatan. Sehingga pada saat kecepatan turun, kita bisa putuskan untuk pengalihan arus lalulintas,” pungkasnya.
Sebagai informasi saja, kebijakan sistem one way rencananya akan diberlakukan dari KM 29 jalan tol Jakarta-Cikampek hingga KM 262 Brebes Barat, mulai tanggal 30 Mei – 2 Juni 2019 untuk arus mudik, kedua jalur baik ke arah Jawa (A) maupun ke arah Jakarta (B), hingga Rest Area di kiri dan kanan jalan bisa dimanfaatkan pengendara yang mengarah ke Timur. Untuk kendaraan yang menuju Jakarta akan dialihkan melalui jalan arteri Pantura dan dapat masuk kembali pada GT Cikarang Barat 4 dan 5 serta Cikarang Utara.
Sedangkan arus balik, diberlakukan tanggal 8-10 Juni 2019, sistem satu arah diberlakukan ke arah Jakarta. Sistem one way saat arus balik diterapkan dari KM 189 Palimanan hingga KM 29 Jakarta – Cikampek.
Kondisi lalu lintas diberlakukan kembali dua arah setelah KM 29 Jakarta – Cikampek dan untuk pemakai jalan yang akan menuju arah Jawa Tengah diarahkan melalui GT Cibitung 1, Cikarang Utara dan GT Cikarang Barat 3 menuju jalur Pantura dan dapat kembali memasuki jalan tol pada GT Plumbon 2 sedangkan yang akan menuju Bandung masuk kembali melalui GT Sadang. (sid).