KANAL24, Jakarta – PT BRI Danareksa Sekuritas menyebut ada tiga kategori emiten yang memiliki potensi menjanjikan pada tahun 2022. Ketiga kategori tersebut adalah The Growth Proxies, The Green Economiy Proxies, dan The New Economy Proxies.
Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan kategori pertama The Growth Proxies adalah sektor-sektor yang menunjukkan pertumbuhan yang solid selama pandemi. “Beberapa sektor ini memang mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar penurunan selama pandemi, tetapi sektor-sektor ini tahun pada tahun depan akan menjadi yang paling maksimal untuk menikmati normalisasi aktivitas bisnis,” kata Friderica, Senin (20/12/2021).
Pertama adalah sektor perbankan,menurutnya, tahun 2022 akan menjadi tahun musim semi bagi sebagian besar bank yang didukung oleh likuiditas yang cukup. “Emiten yang layak dipertimbangkan adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),” ujar Friderica.
Kedua sektor konstruksi. Melandainya kurva pandemi akan mendorong pengerjaanlebih banyak proyek infrastruktur,dan memungkinkanrencana pembangunan pemerintah kembali ke jalurnya.
Sektor properti, diperkirakan akan tetap konstruktif dengan prospek penjualan pemasaran yang positif dengan perkiraan pertumbuhan +13% di tahun 2022 didukung oleh volume dan harga. Proyeksi ini didukung oleh suku bunga yang rendah, loan to value ratio yang tinggi, dan permintaan tinggi untuk properti residensial. Sektor ritel juga masuk dalam radar BRI Danareksa Sekuritas.
Kategori kedua adalah The Green Economy Proxies. Antara lain sektor pertambangan logam, sektor usaha karbon seiring dengan komitmen pemerintah mengurasi emisi karbon.
Kategori ketiga adalah The New Economy Proxies. Sektor – sektor yang masuk kategori ini adalah digital banking , dimana tahun 2022yang akan menjadi tahun kunci karena beberapa dari mereka akan meluncurkan produk pinjaman langsung. Beberapa bank digital akan mulai membukukan pendapatanbungayang lebihbaik.
“Emiten yang direkomendasikan adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO),” ucap Friderica.
Lalu ada sektor TMT (Telco, Media & Tech). Dalam upaya untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital, para pemain berinovasidi fixed broadband (BB), dan ekspektasi aktivitas merger dan akuisisi yang lebih signifikan akan segera terjadi. Secara paralel, telco menyerap segmen enterprise dan UMKM upside dari 2021 sampai 2022.
Terahir Friderica menyebut sektor logistik dan data center juga akan menjadi primadona pada tahun 2022. (sdk)