KANAL24, Jakarta – Inflasi Indonesia pada Juni 2022 diprediksi masih akan meningkat dibanding Mei lalu. Inflasi bulan Juni diperkirakan akan mencapai 3,6% – 3,7% secara year on year (YOY).
Macroeconomic Analys, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Irman Faiz mengatakan inflasi bulan ini kemungkinan akan masih mengalami kenaikan dibanding bulan lalu. “Tetapi inflasi bulan Juni ini kami yakin belum menembus batas atas proyeksi dalam APBN 2022 sebesar 4% yoy,” kata Irman, Rabu (8/6/202)
Namun Irman menegaskan bahwa inflasi bulan ini kemungkinan akan tetap naik dibanding bulan lalu. Berbagai indikatot fundamental ekonomi Indonesia semakin bagus. Kepercayaan diri masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi dan mobilitas sosial semakin tinggi.
Transisi dari pandemi covid-19 menuju endemi mulai berlangsung. Pemerintah sudah mulai memperbolehkan masyarakat beraktivitas tanpa masker di ruang terbuka. “Ini akan meningkatkan demand konsumsi masyarakat. Kemungkinan inflasi bulan ini akan mencapai 3,6% – 3,7% yoy,” ujar Irman.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Mei 2022 terjadi inflasi sebesar 0,4 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, angka inflasi itu merupakan hasil dari indeks harga konsumen (IHK) yang meningkat menjadi 110,42 pada Mei 2022, dari 109,98 pada April 2022. “Berdasarkan hasil pematauan BPS di 90 kota pada bulan Mei ini terjadi inflasi sebesar 0,40 persen,” kata Margo.
Lebih lanjut Ia bilang, sejumlah komoditas penyumbang inflasi utama pada Mei kemarin ialah, tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang.
Adapun jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), pada Mei kemarin terjadi inflasi sebesar 3,55%, tertinggi sejak Desember 2017 dengan tingkat inflasi pada saat itu sebesar 3,61%. Dengan realisasi tersebut, sejak awal tahun ini hingga Mei kemarin telah terjadi inflasi sebesar 3,55% (year to date/ytd).(sdk)