KANAL24, Malang – Tim Apatte 62 Universitas Brawijaya kembali menorehkan prestasi dengan berhasil meraih Juara 1 pada kategori mobil Urban Ethanol pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2021 (19/11/2021) di Gelora Bung Tomo dengan tuan rumah Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Tim Apatte 62 pada KMHE tahun ini menurunkan satu mobil jenis urban ethanol sesuai dengan persyaratan dari Pusar Prestasi Nasional (Puspresnas) selaku penyelenggara.
Anggota tim Apatte 62 tersebut yakni Adji Wicaksono (Teknik Mesin 2018), Riski Akbar (Teknik Mesin 2019), Irfan Nadhif Musthofa (Teknik Mesin 2018), Zaidan Algifari (Teknik Mesin 2018), dan Fatchur Rozi Al Fitra (Teknik Elektro 2018). Pada wawancara dengan kanal24.co.id hari ini (22/11/2021), Irfan menerangkan pelaksanaan KMHE tahun ini berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, yang mana panitia hanya memperbolehkan satu universitas menurunkan satu mobil saja.
“Kalau tahun lalu, kami berlomba secara daring, sekarang sudah bisa luring namun masih terbatas. On track hanya diperuntukkan bagi para finalis. Jadi, seleksi tahap pertama semua peserta melalui seleksi laporan desain kendaraan, kemudian berlanjut di seleksi video instruksi kendaraan, dan diambil 3 finalis pada tiap kategorinya untuk mendapat kesempatan on track di sirkuit Gelora Bung Tomo,” kata anggota tim, Irfan Nadhif.
Mobil Apatte Elang Perkasa (dok.tim apatte62)
Dengan menurunkan satu mobil pada kategori urban ethanol, tim Apatte 62 melakukan beberapa persiapan, diantaranya penyesuaian dengan track di sirkuit perlombaan dan menentukan strategi driver dalam mengemudikan mobil. Kemudian, jika dari spesifikasi mobil masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya saja body kendaraan yang digunakan berwarna putih yang sebelumnya dipakai oleh mobil urban listrik.
“Untuk hasil yang tim Apatte 62 capai, yakni mobil kami mampu menempuh kecepatan 166.6 km/liter dan menempati posisi pertama di kategori urban ethanol. Lalu di posisi kedua ada mobil dari Universitas Negeri Semarang dengan 122.8 km/liter,” jelas anggota lain, Riski Akbar.
Adapun kriteria penilaian adalah perhitungan konsumsi bahan bakar dalam satu track. Sirkuit Gelora Bung Tomo sendiri pada KMHE 2021, memiliki panjang track 1.2 km dengan 8 kali putaran.
“Untuk lomba ini, kita dituntut harus bisa mendesain dari semua bagian mobil, mulai dari mechanical dynamicnya, body kendaraan, dari electrical dan energi. Kami mencari efisiensi yang terbaik, yang dicompare di mobil untuk mendapatkan hasil terbaik. Selain itu juga strategi dari pengemudi itu sendiri,” sambung Irfan kembali.
Setelah mengikuti gelaran KMHE 2021 ini, selanjutnya tim Apatte 62 Brawijaya tengah mempersiapkan keikutsertaannya dalam ajang internasional, Shell Eco Marathon Asia tahun 2022 mendatang. (Meg)