Kanal24, Tulungagung – Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir Pantai Selatan, Universitas Brawijaya melalui program hibah “Doktor Mengabdi” memfokuskan pengembangan dan mitigasi risiko kawasan ekowisata di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi wisata Pantai Sine, serta mempersiapkan masyarakat desa dalam menghadapi dampak pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang kini melintasi daerah tersebut.
Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah ST M.Kes., Ketua Tim Pengabdian Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari rencana strategis pengabdian universitas untuk periode 2021-2025, yang bertujuan mengembangkan kearifan lokal.
“Melalui program ini, kami ingin mengoptimalkan potensi alam, budaya, dan jasa kelautan Desa Kalibatur, serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola wisata alam secara berkelanjutan,” ujarnya.
Desa Kalibatur memiliki potensi wisata yang luar biasa, terutama dengan keindahan Pantai Sine yang sudah terkenal sebagai salah satu destinasi unggulan di daerah tersebut. Selain itu, pembangunan JLS memberikan akses yang lebih mudah bagi wisatawan, memungkinkan desa ini menjadi pusat ekowisata di kawasan pesisir selatan Jawa.
Namun, Asim, Kepala Desa Kalibatur, menyebutkan bahwa desa belum sepenuhnya siap dalam menghadapi perubahan ini. “Masyarakat kami masih memerlukan peningkatan kapasitas, terutama dalam memanfaatkan potensi yang ada. Kami juga membutuhkan panduan dalam menyusun program kerja yang tepat untuk mengelola kawasan wisata pasca pembangunan JLS,” jelas Asim.
Oleh karenanya ini menghadirkan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut melalui berbagai kegiatan, di antaranya Focus Group Discussion (FGD), penyusunan business model canvas, hingga pembentukan organisasi masyarakat yang akan bertanggung jawab atas pengelolaan wisata. Tim pengabdian yang terdiri dari akademisi lintas fakultas Universitas Brawijaya akan terlibat aktif selama sembilan bulan pelaksanaan program.
Program pengembangan ekowisata ini dikoordinasikan oleh Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah ST M.Kes. IPU. ASEAN.Eng, dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, yang berperan sebagai ketua tim. Ia didampingi oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu, seperti Mirna Amirya S.E. MSA. Ak. Ph.D. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Dr. Tri Wahyu Nugroho S.P. M.Si. dari Fakultas Pertanian, yang masing-masing berkontribusi dalam bidang ekonomi dan pengembangan pertanian berbasis wisata.
Selain itu, tim ini juga diperkuat oleh beberapa ahli teknik, termasuk Fauzul Rizal Sutikno ST. MT. Ph.D., Ir. Endra Yuafanedi Arifianto ST. MT., Tantri Ardhiana S.Pd., dan Rana Aliyya Hafidzi, yang berfokus pada perencanaan dan infrastruktur kawasan wisata. Mahasiswa Fakultas Teknik seperti Nasya Aulia, Shandy Dwi Erry Hartanto, Raysha Nazwa Putri Sugiarto, Erland Raziqin Fatahillah, Stephanie Vitania Sinaga, Stefani Auria Putri Winata, dan Agatha Cheryl Manda Maurilla juga turut serta dalam tim ini. Mereka diharapkan dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh di kampus dan berkontribusi dalam pengembangan kawasan ekowisata yang berkelanjutan di Desa Kalibatur.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan yang bergeser dari Juli ke Agustus 2024. Penyesuaian ini dilakukan dengan melihat kondisi di lapangan, terutama dengan aktivitas masyarakat desa yang cukup padat, sehingga program akan dilaksanakan sejak Agustus hingga Desember 2024.
Meskipun demikian, Rani Maulia, perwakilan karang taruna desa menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim pengabdian. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kalibatur dalam jangka panjang, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun pengelolaan lingkungan.
Selain itu, hasil dari program ini akan dipublikasikan ke jurnal ilmiah, dengan luaran tambahan berupa Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan modul pelatihan yang dapat diterapkan di masa mendatang.(din)