KANAL24, Blitar – Data dari Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Blitar mencatat bahwa jumlah pelaku usaha mikro kecil hingga mencapai 9243 pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Sebagian besar dari mereka beroperasi di sektor industri pengolahan dengan berbagai jenis usaha, seperti kerajian tangan, anyaman bambu, pembuat keripik, dan pembuat kue. Salah satu daerah sentra produksi makanan dan minuman, serta senapan angin yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal, adalah Desa Purwokerto.
Namun, UMKM sering dihadapkan pada tantangan keterbatasan akses pasar, modal, dan pengetahuan dalam menghadapi persaingan di era digital. Oleh karena itu, penguatan jiwa wirausaha dengan digital marketing di suatu desa menjadi sangat relevan. Penerapan strategi pemasaran digital yang efektif dapat memberikan kesempatan bagi UMKM di desa untuk meningkatkan visibilitas dan daya saing mereka, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan keberlanjutan usaha mereka dalam pasar global yang semakin terhubung secara digital.
Sebagai bekal UMKM untuk menghadapi tantangan dan persaingan di era digital, Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Brawijaya berkolaborasi dengan Jagoan Indonesia mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat pada 15 Juni 2023 di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan adalah berkaitan dengan penguatan digital marketing.
Digital marketing, sebagai salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh pelaku UMKM, memungkinkan mereka mempertahankan atau meningkatkan konsumen dan market share di era globalisasi seperti sekarang ini. Ada banyak platform media sosial yang dapat digunakan untuk digital marketing, seperti internet, Facebook, YouTube, dan media sosial lainnya. Kolaborasi antara teknologi digital dan pemasaran telah mengubah cara perusahaan memandang pemasaran. Digital marketing didefinisikan sebagai strategi pemasaran berbasis internet, yang membantu perusahaan meningkatkan pemahaman pelanggan dengan mencocokkan kebutuhan mereka.
Penggunaan website sebagai sarana pemasaran juga semakin penting karena pengalaman pelanggan mencari situs web memengaruhi proses pembelian mereka secara online. Oleh karena itu, strategi digital marketing yang tepat, termasuk optimisasi mesin pencari (SEO), sangat penting dalam melakukan pemasaran yang efektif.
Internet telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia dengan ciri-ciri seperti interaktivitas, demassifikasi, dan asinkronitas. Ini memfasilitasi interaksi antar individu jarak jauh secara langsung, memungkinkan berbagi pesan kepada banyak orang dalam jumlah besar dan berbeda lokasi secara bersamaan, dan memungkinkan pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang dikehendaki.
Namun, pelaku UMKM di Desa Purwokerto belum sepenuhnya mengikuti perkembangan digital secara maksimal, terutama karena kurangnya pengetahuan tentang digital marketing. Oleh karena itu, sebuah program pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan memberikan pelatihan digital marketing sebagai upaya pengembangan dan perluasan jaringan pemasaran berbasis teknologi digital.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi perangkat desa dalam tata kelola dana desa agar dapat memaksimalkan potensi desa yang dimiliki. Selain itu, literasi keuangan pemanfaatan dana desa diperkuat dengan menawarkan skema-skema alternatif berbasis syariah agar perangkat desa mendapatkan perspektif baru yang potensial dalam pengembangan potensi desa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan desa dan masyarakat agar dapat berkontribusi kepada pembangunan Indonesia.
Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan pendekatan pendidikan untuk masyarakat dengan model pelatihan. Pertama-tama, tahap identifikasi kebutuhan dilakukan untuk menilai tingkat pemahaman peserta terhadap konsep digital marketing dan keterampilan yang dimiliki dalam menggunakan teknologi digital. Data dari identifikasi ini menjadi landasan dalam merancang kurikulum pelatihan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan keahlian peserta.
Dalam implementasi metode pelatihan, pendekatan langsung akan diterapkan dengan memberikan materi pelatihan yang praktis, studi kasus, dan contoh nyata. Selama pelatihan berlangsung, terdapat sesi diskusi, latihan interaktif, dan permainan peran untuk melibatkan peserta secara aktif. Pendekatan praktis “learning by doing” akan mendorong peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh secara langsung dalam simulasi atau proyek kecil yang relevan dengan usaha mereka.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian berjalan tanpa hambatan yang berarti. Respons masyarakat sebagai peserta kegiatan pengabdian sangat positif, dengan banyak peserta yang berinteraksi aktif dan bertanya mengenai materi kepada pemateri. Dengan adanya program ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Purwokerto akan terus bersinergi demi keberlangsungan UMKM dan pengembangan ekonomi masyarakat.(sdk)