KANAL24, Malang – Kalangan guru SMA di wilayah Malang Raya menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan minat siswa yang semakin terbiasa dengan teknologi dan konten visual. Metode pengajaran konvensional terkadang tak lagi memadai untuk menarik perhatian generasi muda yang tengah berkembang. Berbagai gaya belajar siswa juga menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda.
Solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menghadirkan pelatihan mengenai metode belajar Design Thinking, serta memperkenalkan Boardgame & Lego Serious Play dalam proses pembelajaran. Design Thinking memberikan guru-guru alat kreatif untuk merancang strategi pembelajaran yang menarik dan berfokus pada preferensi siswa. Sedangkan Boardgame & Lego Serious Play memasukkan unsur interaktif dan kolaboratif ke dalam kelas, memungkinkan siswa untuk belajar melalui permainan yang edukatif. Dengan demikian, guru-guru diharapkan memiliki lebih banyak alat dalam menangani tantangan dalam merancang pembelajaran yang efektif. Namun, mengimplementasikan solusi ini tidaklah mudah. Guru-guru mungkin memerlukan waktu untuk memahami konsep-konsep tersebut dan cara mengintegrasikannya dalam kurikulum. Mereka juga mungkin ragu atau kurang percaya diri dalam mengadopsi metode-metode baru, terutama jika mereka telah lama mengajar dengan metode konvensional.
Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan pelatihan intensif dan berkelanjutan bagi guru-guru SMA di Malang Raya. Pelatihan ini dapat diadakan dalam bentuk workshop yang melibatkan praktisi dan ahli dalam bidang Design Thinking, Boardgame, dan Lego Serious Play. Dukungan dan bimbingan dari pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat juga menjadi faktor kunci dalam mendorong penerapan metode-metode inovatif ini. Dengan waktu, dukungan, dan pelatihan yang memadai, guru-guru diharapkan dapat mengatasi hambatan dan dengan percaya diri menerapkan pendekatan baru ini untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik bagi siswa di era modern.
Pada tanggal 16 Agustus 2023, sebuah pelatihan metode belajar kreatif diadakan khusus bagi guru-guru mata pelajaran Ekonomi SMA di seluruh Malang Raya. Acara ini berlangsung di Piknik Hub dan dihadiri oleh sekitar 9 peserta. Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara peneliti dan startup Let’s Play Indonesia, yang membawakan materi pelatihan kepada para peserta.
Sesi pertama pelatihan dimulai dengan pembahasan tentang konsep ekonomi kreatif. Guru-guru diajak untuk memahami bahwa ekonomi kreatif melibatkan berbagai bidang seperti seni, desain, teknologi, dan lain-lain, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Oleh karena itu, metode belajar kreatif menjadi penting dalam membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis, berinovasi, dan menemukan solusi untuk masalah ekonomi yang kompleks.
Selain mengadopsi metode Design Thinking, guru-guru juga diingatkan untuk selalu belajar dan beradaptasi. Dunia ekonomi kreatif terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan tren global. Guru dan siswa perlu terus memperbarui metode pembelajaran mereka sesuai dengan perkembangan baru dalam ekonomi kreatif. Guru juga diminta untuk memperhatikan gaya belajar yang berbeda dari siswa dan menyusun tugas-tugas yang mendorong pemikiran kritis dan inovatif.
Sesi kedua, yang merupakan highlight dari pelatihan, adalah penerapan game-based learning dengan menggunakan boardgame. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman yang menyenangkan. Pembawa materi, Arif Bawono, memaparkan pentingnya menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan menarik, sehingga siswa lebih terbuka terhadap eksplorasi gagasan baru dan solusi inovatif.
Dalam metode pembelajaran ekonomi kreatif, guru bukan hanya pengajar, melainkan juga fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, dan berinovasi. Guru memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan ekonomi modern.
Dengan penerapan metode belajar kreatif dan game-based learning, guru-guru di Malang Raya sedang mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia ekonomi kreatif yang dinamis. Mereka memahami bahwa inovasi dalam pendidikan bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Generasi muda yang dilatih dengan metode inovatif ini akan memiliki kemampuan dan keterampilan relevan dalam menghadapi tuntutan ekonomi modern yang terus berubah.(sdk)