KANAL24, Malang – Upaya untuk meningkatkan potensi desa salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memberdayakan sebagai desa wisata. Tim dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya mengadakan sosialisasi dengan Judul “Pemberdayaan Desa Wisata Melalui Kemas Ulang Informasi Potensi Desa”. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 Juli 2023 di Balai Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Perangkat dan warga Desa Pandansari, ketua RT dan ketua RW, serta perwakilan dari Perangkat dan warga Desa Banjarejo.
Acara tersebut merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat MMD 1000 Desa yang bertujuan memberikan pengetahuan, wawasan, serta semangat kepada warga baik dari Desa Pandansari maupun Desa Banjarejo untuk berupaya dalam mengembangkan potensi desa wisata dengan metode kemas ulang informasi. Kemas ulang informasi merupakan tindakan pengemasan informasi yang ada, kemudian diubah menjadi informasi yang dapat dipahami dan diterima dengan mudah oleh masyarakat. Kemas ulang Informasi dapat berdampak baik dalam mengembangan potensi desa terlebih desa tersebut merupakan desa wisata, di mana kemas ulang informasi dapat menjadi media branding mengenai desa wisata tersebut untuk dikenal kalangan masyarakat luas.
Dalam acara sosialisasi ini terdapat 2 pemateri, antara lain Ibu Anita Tri Widiyawati, SS.,MA selaku ketua tim pengabdian sebagai pengisi materi pertama. Beliau menyampaikan materi tentang pariwisata & desa wisata, dimana menurut beliau “Desa mempunyai potensi besar apabila dikembangkan dengan maksimal, karena terdapat desa yang sebenarnya tidak punya potensi akan tetapi jadi berpotensi ketika dikembangkan dengan baik”. Lalu dilanjutkan dengan pemateri kedua yang dipaparkan oleh Dr. Mukhlis, SIP., M.IP. tentang kemas ulang informasi.
Dengan adanya sosialisasi mengenai “Pemberdayaan Desa Wisata Melalui Kemas Ulang Informasi Potensi Desa” diharapkan masyarakat Desa Pandansari dan Desa Banjarejo dapat menerima wawasan dan pengetahuan mengenai kemas ulang informasi, dengan adanya pengetahuan tersebut diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan secara nyata sehingga berdampak positif untuk kedepannya. Tentunya hal ini harus didukung oleh berbagai pihak dan harus saling bekerja sama yang terdiri atas empat elemen, yakni: pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pihak swasta.(sdk)