KANAL24, Malang – Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi terus dilakukan oleh dosen UB. Salah satunya melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan pada hari Senin, 31 Juli 2023 di Kawasan Ekowisata Mangrove, Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
PKM dilaksanakan oleh dosen Universitas Brawijaya (UB) dengan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2023, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan TeknologI – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UB.
Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta keberdayaan mitra dalam hal ini Poklahsar Sumber Rejeki, Nguling, Pasuruan yang diketuai oleh Mimin Musitarini yang beranggotakan para ibu rumah tangga di kawasan ekowisata mangrove Desa Penunggul.
Rangkaian kegiatan PKM ini dilakukan selama beberapa bulan yang terdiri atas kegiatan pelatihan dan pendampingan masyarakat. Kegiatan PKM melibatkan dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB yaitu Yunita E. Puspitasari , S.Pi., MP (Ketua) dan Mariyana Sari S.Pi., MP (Anggota 2), serta dosen Fakultas Teknik Ir. Diah Agustina Puspitasari, S.T., M.T., Ph.D. (Anggota 1) serta mahasiswa dari FPIK UB Pradipta Widyo Nugroho dan Anitsa Rahmadhana. Selain itu, pada kegiatan pelatihan eco print yang dilaksanakan pada hari Senin 31 Juli 2023 bekerjasama dengan Ardebe Collection, yang di pimpin oleh Budi Rahayuningsih, S.E selaku pemilik Ardebe Collection. Budi Rahayuningsih, S.E telah menekuni ecoprint dengan memanfaatkan berbagai macam tanaman darat sebagai motif dan bahan pewarna.
Poklahsar Sumber Rejeki, Nguling, Pasuruan beranggotakan ibu rumah tangga yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan termasuk produk hasil olahan mangrove. Hasil olahan mangrove yang diproduksi selama ini adalah keripik berbahan baku dari tepung buah mangrove Rhizophora mucronata. Pada proses pengolahan tepung buah mangrove menyisakan air rendaman berwarna coklat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami mangrove ecoprint dalam pelatihan.
Pelatihan pembuatan kain ecoprint mangrove dengan memanfaatkan limbah proses penepungan buah mangrove diikuti oleh anggota Poklahsar Sumber Rejeki. Pembuatan kain ecoprint mangrove juga memanfaatkan berbagai macam jenis daun di area mangrove untuk membentuk motif. Hasil pelatihan ini diharapkan dapat dijual melalui online shop.
Selain untuk diversifikasi produk olahan berbasis mangrove dan membuka peluang usaha baru, melalui pemanfaatan mangrove sebagai bahan pewarna kain ecoprint diharapkan masyarakat setempat semakin giat untuk melakukan pelestarian lingkungan seperti penanaman tanaman mangrove, dan menjaga kebersihan di area mangrove.
“Dari program pelatihan yang telah dilakukan, diharapkan ada program pendampingan setelah kegiatan pelatihan ecoprint selesai sehingga kegiatan pembuatan kain ecoprint ini dapat terus dilakukan oleh anggota Poklahsar Sumber Rejeki . Selain itu di masa yang akan datang kain ecoprint dapat menjadi ciri khas produk dari Desa Penunggul sebagai Desa Ekowisata Mangrove” ucap Bagio selaku Koordinator Penanaman Mangrove Desa Penunggul, Nguling, Pasuruan.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Kepala Desa Penunggul Abdul Rohmad Noloyudo, S.PdI, bahwa program pendampingan sangat diperlukan untuk membantu tidak hanya dalam proses pembuatan namun juga untuk pemasaran produk. (sdk)