Kanal24, Malang – Departmen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) melakukan psikoedukasi kepada para orang tua di Kampung Lampion Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan tersebut terselenggara atas permintaan para orang tua terutama para ibu yang merasa perlu membekali diri mereka tentang bagaimana menghadapi situasi sulit terkait dengan perilaku sang buah hati.
Peserta psikoedukasi yang merupakan orang tua dari anak-anak yang duduk di bangku SD, SMP, dan SMA ini mengaku khawatir jika minimnya infomasi tentang parenting akan mempengaruhi tumbuh kembang anak mereka.
Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak saat ini berdampak pada tumbuh kembang anak di periode perkembangan berikutnya yaitu masa remaja dan masa dewasa. Pendekatan parenting menggunakan teori perkembangan psikososial Erik Erikson, yaitu tahapan perkembangan psikososial manusia dari lahir hingga lansia. Psikoedukasi ini menjelaskan secara ringkas dan terperinci tentang batasan usia untuk tiap tahapan perkembangan
Peserta psikoedukasi juga diberikan booklet Mengasuh dan Mendidik Anak Berdasarkan Tahapan Perkembangan Psikososial yang disusun oleh Alhad dan Hikmiah (2021). Booklet tersebut berisi penjelasan secara ringkas dan terperinci tentang batasan usia untuk tiap tahapan perkembangan, konflik apa saja yang akan dialami oleh individu dan kekuatan dasar apa saja yang harus dicapai pada tiap tahapan perkembangan psikososial. Booklet tersebut disusun dengan bahasa yang sangat mudah dipahami, sehingga diharapkan para orang tua dapat menerapkan pola asuh psikososial tersebut tanpa kendala. Selain itu terdapat tips and tricks dalam mendidik anak sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Kegiatan psikoedukasi dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, peserta mendapat pre-test dimana mereka diminta mengisi kuesioner berjumlah 10 pertanyaan terkait penerapan pola asuh orang tua kepada anak. Tahap kedua dilakukan psikoedukasi berupa pemaparan materi yang disampaikan oleh pemateri tentang cara pengasuhan anak berdasarkan tahap perkembangan psikososial. Terakhir, dilakukan post-test dimana peserta psikoedukasi diminta mengisi kembali kuesioner berjumlah 10 pertanyaan. Pretest dan posttest penting dilakukan untuk melihat efektivitas pemberian psikoedukasi.
Booklet tersebut diberikan untuk kemudian dipelajari peserta psikoedukasi dengan harapan para orang tua tidak lagi kebingunan dalam menerapkan pola asuh kepada anak dan semakin siap menghadapi permasalahan yang muncul di setiap tahap perkembangan anak.
Pelaksanaan psikoedukasi ini telah digelar pada 20 November 2022, dan difasilitasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Psikologi UB yang dipimpin oleh Muhammad Afif Alhad, M. Si. dan beranggotakan beberapa mahasiswa psikologi UB.
Kegiatan psikoedukasi ini sangat memperhatikan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan menggunakan hand sanitizer mengingat saat ini masih dalam masa pemulihan pandemi. Tidak kurang dari 20 orang tua hadir dan mengikuti pelaksanaan psikoedukasi yang difasilitasi Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Psikologi UB tersebut. (din)