Kanal24, Malang – Libur Hari Raya Idul Fitri, tak hanya menjadi momen silaturahmi, namun masyarakat juga menggunakannya untuk berlibur bersama keluarga. Hal ini berimbas pada meningkatkanya okupansi hotel di Malang pada libur lebaran 1444 Hijriyah/2023. Di sisi lain, kebijakan perpanjangan cuti bagi pegawai yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, dan libur sekolah hingga 1 Mei 2023 membuat momen libur keluarga bertambah.
Agoes Basuki, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang menjelaskan bahwa total rata-rata kunjungan wisata di Kota Malang naik di tahun 2023. Rata-rata okupansi pengunjung hotel naik hingga 80 persen pada tahun ini.
“Tingkat okupansi pengunjung hotel lebih baik dari tahun sebelumnya yang naik hingga 80 persen,” ucap Basuki (27/04/2023).
Peningkatan okupansi mulai terasa sejak hari pertama libur Hari Raya Idul Fitri dan berlanjut hingga saat ini.
“Pilihan kamar standar menjadi pilihan kamar yang paling dinikmati oleh para pengunjung. Namun, dalam perkembangannya semua kamar di hotel mulai dipadati oleh para tamu. Rupanya tamu sudah tidak lagi memikirkan perihal harga, yang penting bisa menikmati akomodasi yang tersedia di Kota Malang. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu selama dua hari di hotel yang mereka huni,” terang Basuki.
Naiknya tingkat okupansi pengunjung pada tahun ini tentunya berdampak besar terhadap perputaran ekonomi Malang Raya.
Meski tingkat pendatang yang meningkat kualitas pelayanan dari hotel-hotel di Malang tidak surut. Terbukti dari tidak adanya komplain selama libur lebaran.
“Selama lebaran belum mendapat satu komplain yang berarti, rata-rata mereka puas untuk tinggal di malang. sampai dengan saat ini para pengunjung happy menikmati kota malang,” ujar Basuki.
Untuk menunjang minat pengunjung, setiap hotel menyediakan program kreasi khusus di libur lebaran. Seperti di hotel Shalimar yang terletak di pusat Kota Malang yang menyiapkan paket halal bi halal, menyiapkan makanan khas lebaran, dan juga tambahan sajian kepada tamu yang menginap di hotel.
Basuki berpendapat bahwa selama ini hotel Shalimar bisa memenuhi harapan para tamu pengunjung, walau meski tidak setiap waktu tersedia karena tingkat okupansi yang tinggi, pihak hotel akan membantu semaksimal mungkin untuk mencarikan hotel lain seperti yang diharapkan para tamu. Selain itu pihak hotel juga memberikan fasilitas akomodasi apabila tamu membutuhkan moda transportasi.
Selaku pimpinan asosiasi PHRI Basuki berharap agar tamu benar-benar memiliki kesan dan kenangan selama menetap di Malang. Karena dengan kesan dan kenangan tamu akan kembali ke Malang untuk menikmati kembali fasilitas yang ada. Apabila Malang banyak dikunjungi wisatawan selain berimbas pada hotel dan restoran, secara otomatis perekonomian UMKM Kota Malang juga meningkat.(fan)