Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Sebagai langkah nyata dalam mewujudkan pelayanan prima, Subdirektorat Layanan Disabilitas UB akan menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Bahasa Isyarat untuk Tenaga Kependidikan Universitas Brawijaya.” Pelatihan ini yang diadakan di Grand Mercure Malang Mirama, Selasa (17/10/2023)
Kegiatan pelatihan bahasa isyarat ini ditujukan kepada staf tenaga kependidikan UB, terutama yang berada di bagian Front Office/Security, Staf Layanan Akademik/Mahasiswa/Alumni, Staf Departemen/Program Studi, staf perpustakaan, dan Staf Pranata Laboratorium Pendidikan. Total ada 9 fakultas dan 17 unit di UB yang mengikuti pelatihan ini, termasuk Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni, Direktorat Teknologi Informasi, serta berbagai lembaga dan pusat layanan lainnya di UB.
Sinta Swastikawara, Perwakilan Subdirektorat Layanan Disabilitas UB, menjelaskan pentingnya pelatihan bahasa isyarat ini dalam meningkatkan pelayanan inklusif di UB. Mahasiswa penyandang disabilitas, khususnya mereka yang menggunakan bahasa isyarat, merupakan kelompok dengan populasi terbesar di UB. Oleh karena itu, penguasaan bahasa isyarat oleh tenaga kependidikan UB menjadi hal yang sangat penting.
“Setiap kali melayani mahasiswa tuli, tenaga pendidikan pasti menghadapi kesulitan. Hal ini dapat menyebabkan mahasiswa penyandang disabilitas merasa tidak nyaman dan kesulitan dalam mendapatkan pelayanan yang memadai. Universitas Brawijaya telah membangun citra sebagai kampus inklusif, dan penguasaan bahasa isyarat menjadi langkah awal dalam mewujudkan pelayanan yang sesuai dengan prinsip inklusivitas,” kata Sinta.
Sinta juga menegaskan bahwa pelatihan bahasa isyarat ini adalah langkah pertama, dan akan ada pelatihan lainnya yang diadakan untuk meningkatkan pelayanan inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas lain di UB. (din)