Kanal24, Malang – Pj. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. memberikan perhatian pada viralnya berita “perahu getek” yang digunakan untuk warga untuk menyeberang sungai akibat renovasi Jembatan Lembayung di Jalan Kolonel Sugiono Gang 1 Kelurahan Mergosono.
Pada Rabu pagi (04/10/2023), Dr. Wahyu Hidayat bersama timnya mengendarai sepeda motor meninjau lokasi renovasi Jembatan Lembayung yang menjadi salah satu akses yang biasa digunakan warga yang menghubungkan wilayah Kelurahan Mergosono dengan Kelurahan Bumiayu.
Setibanya di lokasi, didampingi beberapa perangkat daerah terkait seperti Kadis PUPR Kota Malang, Kadisdikbud Kota Malang, Kalaksa BPBD Kota Malang, Asisten administrasi Pembangunan serta jajaran yang lain, Wahyu langsung mengecek kondisi jembatan.
Setelah meninjau jembatan, Dr. Wahyu bergegas menuju lokasi tempat perahu getek yang sempat viral beberapa hari terakhir. Ia juga sempat menaiki perahu dan menyeberangi sungai menuju SMP Negeri 7 yang terletak di Kelurahan Bumiayu.
Usai peninjauan, Dr. Wahyu mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kadis PUPR dan pelaksana untuk mempercepat proses pembangunan khususnya bagian jembatan yang diperuntukkan untuk pejalan kaki. Wahyu menambahkan target pekerjaan jembatan keseluruhan rampung akhir November nanti.
“Pertama saya mau cek dulu kondisinya, sudah sejauh mana prosesnya. Saya sudah sampaikan ke Kadis PUPR dan pelaksana minta untuk dipercepat khususnya yang untuk pejalan kaki. Insya Allah akhir November nanti semua pekerjaan ini selesai,” jelas Dr. Wahyu.
Terkait dengan penggunaan perahu getek sebagai alternatif penyeberangan, Dr. Wahyu mengatakan mengingatkan kondisi perahu yang tidak aman bila digunakan terlebih saat memasuki musim penghujan.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari solusi yang diberikan, Dr. Wahyu menuturkan akan menyediakan dua unit kendaraan untuk stand by setiap jam berangkat dan pulang sekolah untuk para siswa yang jumlahnya sekitar 100 s/d 125 anak. Selain itu Wahyu juga meminta kepada pihak pelaksana pembangunan untuk membantu keamanan warga saat menggunakan perahu getek untuk menyeberang.
“Untuk perahu getek ini tadi sudah saya coba dan perlu dipertimbangkan aspek keamanannya. Ini (perahu) tidak aman dan berbahaya apalagi sebentar lagi kita akan memasuki musim penghujan,” terang Wahyu.
Dr. Wahyu telah menginstruksikan perangkat daerah terkait menyediakan dua unit kendaraan untuk siswa sekolah yang jumlahnya sekitar 100-125 siswa. Kendaraan tersebut akan stand by di jam berangkat dan pulang sekolah.
Sementara itu, untuk warga yang menggunakan perahu, ia juga sudah meminta pihak pelaksana untuk membantu memenuhi aspek keamanan perahu seperti penyediaan pelampung atau menambahkan aspek keamanan perahu seperti pembatas dan sebagainya. Sehingga, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (nid)