Kanal 24, Malang – Banyak orang ingin terlihat menonjol di kantor. Namun, keinginan tersebut sering kali membuat seseorang berusaha terlalu keras untuk terlihat keren di depan rekan kerja. Alih-alih berhasil, upaya itu justru bisa menimbulkan kesan berlebihan. Menurut pakar dunia kerja sekaligus CEO Pryority Group, Henna Pryor, jalan terbaik agar seseorang benar-benar terlihat unggul di lingkungan kerja adalah dengan berhenti berpura-pura keren. Kunci utamanya terletak pada pembangunan kredibilitas, membangun koneksi yang sehat, serta memberikan nilai tambah nyata di tempat kerja. “Peta pribadi menuju kesuksesan karier sangat bergantung pada hal-hal yang membuat Anda bersemangat, pada kekuatan alami yang Anda miliki,” jelas Pryor, dikutip dari CNBC, Rabu (3/9/2025).
Baca juga:
Waspada Celah Penipuan Transaksi QRIS untuk Pembeli dan Pedagang
Fokus pada Kontribusi, Bukan Penampilan
Pryor menjelaskan, banyak karyawan muda cenderung meniru gaya rekan kerja populer atau tokoh LinkedIn yang unggahannya mendapat banyak perhatian. Padahal, meniru gaya orang lain hanya akan membawa seseorang sejauh orang tersebut, bukan sejauh potensi dirinya sendiri. Salah satu cara sederhana untuk mulai membangun kredibilitas adalah dengan aktif berkontribusi. Misalnya, mencatat jalannya rapat, membantu rekan kerja menyiapkan presentasi, atau menawarkan ide baru yang bermanfaat. Tindakan kecil semacam itu justru sering kali lebih diapresiasi dibanding sekadar berusaha tampil keren. “Kalau Anda terlalu terpaku pada seseorang yang dijadikan panutan, lalu mencoba meniru cara mereka sampai di posisi itu, hasilnya hanya bisa membawa Anda sejauh itu saja,” tegas Pryor. Dengan kata lain, fokuslah pada kekuatan pribadi. Ketika seseorang bekerja sesuai minat dan kemampuan uniknya, kontribusi yang diberikan akan lebih terasa, dan itu membuatnya lebih dihargai di lingkungan kerja.
Bahaya Berpura-pura Keren
Berpura-pura keren bisa menjadi jebakan lain. Menurut Pryor, sikap ini tidak otomatis membuat seseorang terlihat kompeten. Bahkan, bisa jadi rekan kerja justru menganggap orang tersebut kurang bisa diajak bekerja sama. Sebuah penelitian pemasaran pada Juni 2025 menemukan bahwa “orang baik” umumnya lebih dipercaya dibandingkan dengan “orang keren”. Orang yang ramah dan autentik dinilai lebih tenang, lebih teliti, serta lebih mudah bergaul. Hal ini tentu memberi nilai lebih dalam dunia kerja, di mana kolaborasi sangat dibutuhkan.Cara terbaik membangun hubungan kerja adalah dengan tetap autentik, menjadi diri sendiri, dan tidak takut meminta bantuan. Meminta pertolongan bukan tanda kelemahan, melainkan cara efektif membuka pintu kerja sama.
Bangun Relasi Lewat Percakapan
Selain kontribusi nyata, membangun hubungan baik juga bisa dilakukan dengan cara menggali pendapat rekan kerja. Pakar komunikasi dari Stanford University, Matt Abrahams, menekankan pentingnya mendengarkan orang lain. “Setiap kali Anda mendengarkan, Anda sedang memberi keuntungan pada diri sendiri. Anda menunjukkan pada orang lain bahwa Anda hadir di sana,” ujar Abrahams kepada CNBC Make It pada September 2024. Dengan cara ini, pertanyaan yang diajukan tidak hanya dianggap basa-basi, tetapi juga menjadi undangan untuk berkolaborasi. Pendekatan tersebut memperkuat hubungan jangka panjang, sekaligus membangun kepercayaan.
Mulai dari Peluang Kecil
Bagi sebagian orang, meminta bantuan untuk proyek besar mungkin terasa sulit. Pryor menyarankan agar memanfaatkan peluang-peluang kecil yang muncul di keseharian. Misalnya, mengobrol ringan di lift, menanggapi pesan di Slack, atau sekadar menanyakan kabar rekan kerja. Meski terlihat sederhana, interaksi singkat tersebut dapat memperkuat ikatan. Semakin sering interaksi dilakukan dengan tulus, semakin besar pula peluang membangun jaringan kerja yang solid.Pryor menambahkan, terkadang justru dengan memperhatikan orang-orang di sekitar serta kualitas pekerjaan yang dilakukan, seseorang bisa terlihat keren tanpa harus berusaha keras. Kesan elegan muncul secara alami ketika tindakan dan perkataan konsisten dengan nilai diri yang autentik.
Baca juga:
Dies Natalis ke-62, Teknik Mesin UB Gelar Ganti Oli Gratis
Sikap Kepemilikan
Menurut Pryor, garis tipis yang membedakan antara terlihat keren dan terlihat norak ada pada sikap kepemilikan. Artinya, seseorang harus berani berdiri pada pilihannya, tanpa terlalu peduli apakah orang lain setuju atau tidak. Ketegasan seperti ini mencerminkan keyakinan pada diri sendiri. Orang yang memiliki sikap kepemilikan biasanya lebih dihormati karena dianggap tahu apa yang diperjuangkan.
Menonjol dengan Elegan
Dari berbagai penjelasan tersebut, jelas bahwa menonjol di kantor bukan soal gaya bicara yang dibuat-buat atau penampilan luar yang berlebihan. Justru sikap elegan lahir dari kesederhanaan, konsistensi, dan autentisitas. Menjadi pribadi yang terbuka, mendukung rekan kerja, dan fokus pada hasil kerja nyata akan meninggalkan kesan positif. Perlahan tapi pasti, kepercayaan rekan dan atasan akan tumbuh, dan itulah yang membuat seseorang benar-benar menonjol. Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, tampil elegan dengan cara-cara sederhana justru lebih efektif daripada sekadar mengejar label keren. Karena pada akhirnya, orang yang bertahan lama bukanlah mereka yang paling terlihat, melainkan mereka yang paling bisa diandalkan. (hans)