Kanal24 – Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah berusaha untuk menjaga agar harga perangkat set top box tetap stabil saat dijual oleh pedagang atau pengecer. Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika (Ditjen PPPI), Geryantika Kurnia memberikan pernyataan tersebut.
“Ini sedang kita diskusikan dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan agar harga set top box di ritel itu bisa stabil. Kalau harga pabrikannya Rp150.000, ya Rp150.000 sampai ritelnya juga, atau minimal naik ya 10 persen. Itu lagi dibicarakan,” ujar Geryantika dalam webinar (23/1/2023).
Ia mengakui bahwa saat ini terjadi kenaikan harga set top box di tingkat ritel atau pengecer. Menurut dia, hal ini terjadi karena para pengecer berusaha untuk mengambil keuntungan dari tingginya permintaan set top box.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang berusaha untuk menemukan solusi agar harga set top box di ritel tetap stabil, sehingga masyarakat tidak akan terbebani saat membeli perangkat tersebut.
Selain itu, Geryantika Kurnia menyatakan bahwa kebutuhan masyarakat akan set top box merupakan bagian dari proses transisi dari siaran televisi analog ke digital. Ia memperkirakan bahwa permintaan akan set top box tidak akan berlangsung lama.
Pada akhirnya, masyarakat akan cenderung lebih memilih menggunakan perangkat televisi digital daripada bertahan dengan menggunakan set top box.
“Sebenarnya set top box ini kan transisi, paling satu tahun atau dua tahun setelah itu set top box hilang, dan yang muncul adalah masyarakat itu beralih membeli TV,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Joegianto mengatakan bahwa harga set top box yang dijual oleh pabrikan saat ini berkisar antara Rp 230.000 hingga Rp 250.000.
Namun, dia mengakui bahwa ketika perangkat tersebut sudah masuk ke ritel, harga nya akan naik. Dia menilai hal ini terjadi karena para pedagang tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan yang lebih banyak di tengah tingginya permintaan.
“Karena kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Jadi kalau toko merasa permintaannya lebih tinggi daripada stok yang dia punya, ya naikin saja, nanti kan juga dibeli,” kata dia.