KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren pelemahan, setelah kemarin kembali berakhir di zona merah dengan penurunan signifikan sebesar 1,7 persen ke level 5.688.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, di Jakarta, Kamis (27/2/2020), secara teknikal laju IHSG breakout support level terendah di 2019, bahkan berpotensi menguji level terendah Oktober 2018 di posisi 5.620.
Dia menyebutkan, sinyal reversal masih belum tergambar jelas pada indikator Stochastic dan RSI, karena belum adanya sinyal golden-cross maupun bullish reversal signal, meski IHSG sudah berada di area jenuh jual.
“Sehingga secara teknikal, kami memperkirakan pelemahan IHSG masih berlanjut. Namun, pergerakannya tertahan pada kisaran support-resistance di level 5.620-5.735,” kata Lanjar.
Dengan demikian, jelas Lanjar, potensi terjadinya penurunan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi para investor dengan mengakumulasi saham ACES, BBRI, BRPT, PWON, SCMA, TLKM dan UNVR.
Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan saat ini IHSG memiliki rentang support-resiatance di level 5.671-5.988. “Pergerakan IHSG terlihat berpeluang untuk mengalami kenaikan,” ucapnya.
Di sisi lain, ujar William, tekanan pada harga komoditas masih akan membayangi kinerja sejumlah emiten yang berhubungan dengan komoditas. “Namun, peluang kenaikan IHSG ditunjang oleh sektor lain dalam pergerakan jangka pendek. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.
Lebih lanjut dia menyatakan, di tengah peluang pembalikan arah menguat IHSG hari ini bisa direspons pelaku pasar dengan mengoleksi saham ASII, BJTM, BBCA, TLKM, ICBP, SMRA, TBIG dan CTRA.(sdk)