KANAL24, Jakarta – Kementerian Keuangan memaparkan laju inflasi di Semester I 2020 dalam tren penurunan. Masih lemahnya permintaan seiring kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi menekan dampak wabah virus korona, menjadi penyebab utama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa inflasi pada Juni 2020 mencapai 1,96% secara yoy dan 1,09% secara ytd. “Ini lebih rendah dari pola historis dalam tiga tahun terakhir, yang rata-rata sebesar 2,11%,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Ia menegaskan laju inflasi komponen inti pada Semester I 2020 dalam tren penurunan dipengaruhi oleh lemahnya permintaan di tengah pandemi wabah Covid-19. Pada kuartal I 2020, komponen bahan pangan yang harganya fluktuatif (volatile food) tertekan akibat kurangnya pasokan komoditas pangan.
“Pada kuartal II 2020, inflasi pangan menurun sejalan dengan terjaganya pasokan pangan akibat di tengah penurunan permintaan,” ujar Sri Mulyani.
Pada saat yang sama komponen harga barang yang diatur pemerintah (administered price) pada Semester I 2020 lebih rendah dibanding Semester I 2019, terutama tarif angkutan.
Secara kumulatif, pada Semester I 2020 inflasi nasional mencapai 2,57%. Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibanding Semester I 2019 yang mencapai 2,88%.
Tingkat inflasi Semester I 2019 juga menurun dibanding Semester I 2018 yang mencapai 3,27%.(sdk)