Kanal24, Malang – PT Pegadaian (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengelolaan sampah berkelanjutan melalui program unggulan The Gade Clean and Gold. Program ini mengajak masyarakat untuk menukar sampah plastik yang telah dipilah menjadi tabungan emas, menjadikannya sebagai solusi inovatif bagi persoalan sampah sekaligus alat edukasi keuangan.
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Pebriansyah, saat menjadi tamu dalam acara Climate Talk yang diselenggarakan Liputan6 pada Rabu (04/06/2025) menyampaikan bahwa hingga saat ini, perusahaan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 3.030.013 kilogram atau setara 3.030 ton sampah plastik dari berbagai titik pengumpulan bank sampah di seluruh Indonesia.

Baca juga:
Terkena PHK? Ini Bagaimana Hak-Hak dan Solusinya
“Ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa bersama 56.204 nasabah dan 425 bank sampah yang tersebar di berbagai wilayah. Angka ini terus bertumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dan ekspansi jangkauan program kami,” ujar Eka dalam acara Climate Talk Liputan6.com bertema Menambang Emas dari Timbulan Sampah Plastik, Rabu (4/6/2025).
Lebih lanjut, Eka menjelaskan bahwa sampah yang terkumpul telah dikonversi menjadi tabungan emas dengan total senilai 15 kilogram emas (termasuk proses buyback). Hal ini menjadi bukti nyata bahwa sampah bukan hanya bisa menjadi solusi lingkungan, tetapi juga berdaya guna secara ekonomi.
Mekanisme Mudah dan Terbuka untuk Umum
Program ini memberikan akses yang mudah bagi masyarakat. Warga cukup membawa sampah plastik yang telah dipilah dan dibersihkan ke bank sampah binaan Pegadaian. Sampah kemudian ditimbang dan dihitung berdasarkan nilai ekonominya, yang kemudian dikonversi langsung menjadi saldo di rekening Tabungan Emas Pegadaian.
“Nilai konversi tergantung dari harga jual sampah plastik dan harga emas yang berlaku saat itu. Bahkan bagi yang belum memiliki rekening, bisa langsung membuka akun tabungan emas di lokasi,” jelas Eka.
Menariknya, program ini terbuka tidak hanya bagi nasabah Pegadaian saja, melainkan untuk seluruh masyarakat Indonesia. “Kami ingin memperluas inklusi keuangan dan mengenalkan investasi emas kepada masyarakat, dengan pendekatan yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Tantangan Edukasi dan Infrastruktur
Meski mendapat sambutan positif, program ini tetap menghadapi sejumlah tantangan. Edukasi masih menjadi hal krusial, terutama karena banyak masyarakat yang belum terbiasa memilah sampah dari rumah atau belum memahami nilai ekonominya. Di samping itu, keterbatasan infrastruktur di daerah-daerah tertentu, mulai dari pengangkutan hingga pengelolaan sampah, menjadi kendala yang perlu diatasi.
“Namun tantangan ini kami pandang sebagai peluang untuk terus berinovasi. Kami terus menggandeng para local hero di bidang lingkungan agar semangat daur ulang ini menyebar lebih luas,” terang Eka.
Peta Jalan Hijau dan Ekspansi Program
Pegadaian telah merancang strategi jangka panjang melalui Green Life Action Movement (GLAM) 2025. Program ini bertujuan menjadikan Pegadaian sebagai perusahaan yang tidak hanya profit-oriented tetapi juga ramah lingkungan dan sosial. Target tahunannya meliputi peningkatan volume pengumpulan sampah plastik dan perluasan titik program hingga ke seluruh penjuru Indonesia.
Pada 2024, salah satu bank sampah binaan Pegadaian, Bank Sampah Pancadaya, menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Kota Padang dalam bentuk program ASN peduli sampah. Dalam program ini, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan menjadi nasabah bank sampah. Selain itu, digalakkan pula program “Satu RW Satu Bank Sampah” di kota tersebut.
Baca juga:
Terobosan Limbah Telur Tingkatkan Ekonomi Desa
Menjangkau Daerah 3T dan Masyarakat Akar Rumput
Komitmen Pegadaian tidak hanya berhenti di kota-kota besar. Program The Gade Clean and Gold juga menyasar daerah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T) di Indonesia. Saat ini, sebanyak 425 bank sampah telah dibina dan menjadi mitra strategis Pegadaian. Ekspansi ini akan terus dilakukan ke kota-kota kecil untuk memastikan semua masyarakat mendapat akses terhadap program ini.
“Dengan pendekatan kolaboratif, kami ingin membawa manfaat ganda: mengurangi tumpukan sampah dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, sampai ke pelosok negeri,” tutup Eka.
Program The Gade Clean and Gold menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil—dalam hal ini, dari selembar sampah plastik. Inisiatif ini membuka harapan bahwa Indonesia tak hanya bisa lebih bersih, tetapi juga lebih inklusif dan sejahtera melalui ekonomi sirkular yang berkeadilan. (nid)