KANAL24, Jakarta – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2019 tumbuh 2,04 persen dibandingkan Juni 2019 (month to month / MtoM). Kunjugan wisman naik dari 1,45 juta menjadi 1,48 juta orang.
Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 (year on year/YoY) turun 4,10 persen dari semula sebanyak 1,54 juta orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, menjelaskan dari total wisman tersebut, mereka dominan menggunakan moda transportasi udara yang mencapai 66 persen dari total kunjungan. Sementara yang menggunakan moda transportasi laut sebanyak 21 persen kemudian jalur darat 13 persen.
Jika dirinci lebih dalam, kedatangan wisman dengan moda pesawat melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tercatat paling naik paling tinggi. Wisman via Soetta naik dari 191 ribu menjadi 268 ribu kunjungan atau meningkat 39,92 persen (MoM).
Sedangkan kunjungan melalui seluruh pelabuhan laut di Indonesia (jalur laut) tercatat mengalami penurunan. Penurunan terbesar terjadi melalui Pelabuhan Tanjung Pinang dari 19 ribu menjadi 12 ribu kunjungan atau turun 37 persen (MoM).
Kemudian yang menggunakan jalur darat peningkatan terbesar terjadi di Jayapura sebesar 28,46 persen dari 4 ribu kunjungan menjadi 6 ribu kunjungan.
“Secara kumulatif, kunjungan wisman ke Indonesia sejak Januari – Juli 2019 sebesar 9,31 juta kunjungan. Jumlah ini naik 2,63 persen YoY,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
BPS mencatat kunjungan terbanyak wisman terbanyak berasal dari Malaysia sebanyak 240 ribu. Selanjutnya asal China sebanyak 193 ribu kunjungan. Kemudian Singapura sebanyak 144 ribu.
“Dari asal negara tidak banyak berubah, hanya ada pergeseran wisman paling banyak yaitu dari Malaysia itu sebanyak 16,19 persen dari total kunjungan,” kata dia.
Suhariyanto berharap kedepan ada upaya masif untuk terus mempromosikan destinasi wisata baik. Dengan begitu target pemerintah untuk menggenjot jumlah wisman yang datang ke Indonesia sebanyak 20 juta kunjungan dapat tercapai.
“Kunjungan wisman ini bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, sehingga akan banyak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung sektor ini,” pungkas dia.(sdk)