KANAL24, Malang – Tim Dosen Berkarya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK) melakukan Monitoring dan Evaluasi hasil penanaman mangrove di wilayah Probolinggo dan Situbondo pada Agustus – September 2021 lalu bersama dengan tim dari Cabang Dinas Situbondo DKP Provinsi Jawa Timur. Tim Dosen Berkarya ini berasal dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK UB yang dipimpin oleh Dr. Asus Maizar Suryanto H., S.Pi., MP. dengan anggota Dr. Yuni Kilawati, S.Pi, M.Si; Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa, MS; Sulastri Arsad., SPi., MSi; dan Arief Darmawan, S.Si., M.Sc.
Sebelumnya, di tahun 2018 hingga 2020, cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo Provinsi Jawa Timur sebelumnya telah melakukan penanaman mangrove di wilayah Probolinggo dan Situbondo. Namun, setelah dilakukan penanaman ada beberapa permasalahan sehingga perlu dilakukan monev pasca penanaman, untuk memberikan kontribusi berupa solusi yang konstruktif demi keberlajutan keberhasilan kegiatan rehabilitasi mangrove.
Pimpinan Tim Dosen Berkarya, Asus Maizar mengatakan, kegiatan monev dilakukan dengan menganalisis kesehatan mangrove dari kedua kawasan, yaitu dengan melakukan pengukuran kualitas air, tanah, dan kondisi mangrove, serta melakukan identifikasi atas kemungkinan permasalahan kesehatan mangrove pasca penanaman.
“Permasalahan yang ditemui pada saat monev yaitu banyaknya tiram atau teritip yang menempel pada batang mangrove sehingga hal tersebut mempengaruhi kelulus hidupan mangrove. Keberhasilan penanaman mangrove di wilayah Situbondo sekitar 47 hingga 78 persen, kondisi ini termasuk bagus, namun terdapat lokasi di wilayah Situbondo dan Probolinggo yang menunjukkan hasil kurang bagus hal ini disebabkan karena besarnya arus pasang surut, ombak serta ganguan tiram yang berpotensi merusak tanaman mangrove yang telah ditanam” jelasnya, Kamis (28/10/2021)
Dari monev yang telah dilakukan, tim Dosen Berkarya UB memberikan solusi melalui kegiatan pendampingan dan sosialisasi intensif untuk melakukan penyulaman dan penyiangan guna mengatasi permasalahan batang yang terkena tiram dan teritip. Selain itu, perlu dilakukan survey lokasi untuk kegiatan penanaman selanjutnya agar lokasi yang dipilih dapat memberikan hasil penanaman sesuai yang diharapkan. (Meg)