Kanal 24, Malang – Badminton menjadi salah satu olahraga yang sangat digemari di Indonesia, bahkan prestasi internasional atlet Indonesia sudah diakui dunia. Melihat potensi besar ini, Unit Aktivitas Bulu Tangkis (UABT) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Brawijaya Badminton Challenge (BBC) ke-5 yang berlangsung pada 30 Oktober hingga 2 November 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Platinum Arena Araya dengan dua tingkat kategori, yaitu siswa dan mahasiswa.
Rayvin Cahaya Wiranata, ketua panitia BBC V, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kejuaraan badminton antar SMA/SMK sederajat dan antar perguruan tinggi. Tahun ini, tercatat 240 peserta dari 16 perguruan tinggi dan belasan sekolah di Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas bulutangkis antar sekolah dan universitas, serta memacu jiwa kompetitif para peserta.
“BBC V ini bertujuan memperkuat solidaritas pemain badminton antar sekolah dan universitas, memacu jiwa sportivitas bagi para peserta, dan mempromosikan UB sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rayvin memaparkan bahwa BBC V mempertandingkan 10 cabang, yaitu Tunggal Putra Siswa, Tunggal Putra Mahasiswa, Tunggal Putri Siswa, Tunggal Putri Mahasiswa, Ganda Putra Siswa, Ganda Putra Mahasiswa, Ganda Putri Siswa, Ganda Putri Mahasiswa, Ganda Campuran Siswa, dan Ganda Campuran Mahasiswa. Ia menyebut animo peserta kali ini sangat antusias dan kompetitif, menambah keseruan dalam perlombaan. Selain itu, minat mahasiswa UB terhadap bulutangkis juga cukup tinggi.
“Minat mahasiswa UB terhadap badminton cukup tinggi, mengingat UABT adalah salah satu UKM dengan anggota terbanyak di UB,” ungkapnya.
Louis Menico, salah satu peserta di cabang Tunggal Putra Mahasiswa yang mewakili Universitas Budi Oetomo Malang, mengatakan bahwa suasana kompetisi kali ini cukup luar biasa karena peserta datang dari berbagai daerah, bukan hanya lingkup Jawa Timur. Ia menjelaskan bahwa persiapannya meliputi latihan harian, dengan tambahan latihan intensif untuk turnamen. Ia juga menjaga asupan makanan dengan fokus pada protein, daging, dan menghindari sambal yang dapat menyebabkan masalah perut saat bertanding.
“Saya latihan lebih keras menjelang lomba, biasanya lari 7 km, kali ini jadi 10 km untuk menjaga fisik dan stamina,” ucap Louis.(haq/din)