Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan komitmen dalam mendukung pendidikan bagi mahasiswa dengan memberikan beasiswa Dana Abadi (DA) kepada 39 mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. Langkah ini merupakan bukti nyata kepedulian UB terhadap pendidikan dan kesejahteraan mahasiswanya, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu saat ini.
Beasiswa Dana Abadi ini disalurkan dalam dua tahap: kepada 19 mahasiswa pada wisuda periode ke-19 pada Sabtu (29/6/2024), dan kepada 20 mahasiswa pada wisuda periode ke-20 pada Minggu (30/6/2024). Pemberian beasiswa secara simbolis akan dilakukan langsung oleh Rektor UB Prof. Widodo di Gedung Samantha Krida UB.
UB telah memiliki unit khusus yang bertugas mengelola Dana Abadi. Prof. Widodo menyatakan bahwa Dana Abadi UB merupakan akumulasi dana yang terus bertumbuh dan hasil pengelolaannya digunakan untuk mendukung pengembangan UB menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Dana ini digunakan untuk pengembangan tri dharma perguruan tinggi, termasuk beasiswa, riset, pengabdian, dan pengembangan institusi lainnya.
“Banyak perguruan tinggi besar di luar dan dalam negeri dapat meningkatkan kualitas dan eksistensinya dengan topangan dari pengelolaan dana abadi yang baik. Di Indonesia di antaranya, ITS, ITB, dan UI. Kemudian, di luar negeri kita bisa mengambil contoh Harvard yang bahkan 30% hingga 40% kegiatan mereka ditopang dari hasil pengelolaan dana abadi ini,” jelas Widodo.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Dr. Sujarwo, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan penelusuran dan pemetaan kelayakan dari mahasiswa calon penerima beasiswa DA-UB. Kriteria seleksi meliputi kriteria ekonomi, kapasitas akademik, keaktifan berkegiatan, dan prestasi mahasiswa. Hasil seleksi menunjukkan bahwa orang tua mahasiswa penerima beasiswa DA-UB memiliki rata-rata pendapatan keluarga sebesar Rp1.705.128 per bulan, dengan beberapa keluarga bahkan memiliki pendapatan kurang dari satu juta rupiah per bulan.
Komposisi penerima beasiswa DA-UB terdiri dari 10 mahasiswa baru dan 29 mahasiswa lama, yang terdistribusi di 22 program studi. “Terdapat mahasiswa baru (Maba) maupun mahasiswa lama (Mala) yang dipilih untuk mendapatkan beasiswa. Untuk Maba yang terpilih adalah peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) yang tidak lolos karena Akreditasi Program Studi (PS) tidak eligible, tetapi tetap registrasi ulang. Untuk Mala terpilih adalah mahasiswa aktif semester 2, 4, dan 6 yang secara ekonomi kurang mampu namun baik pada nilai akademiknya dan punya prestasi,” jelas Dr. Sujarwo.
Ketua Tim Pengelola DA-UB, Achmad Wicaksono Ph.D., menyampaikan bahwa fokus DA-UB saat ini adalah memberikan beasiswa untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu. Setiap mahasiswa penerima akan mendapatkan beasiswa sebesar 3,5 juta rupiah.
“Keberadaan DA-UB dan kegiatan penyaluran beasiswa ini merupakan salah satu komitmen UB untuk memberikan solusi kepada masyarakat kurang mampu yang ingin berkuliah di UB. UB tidak tinggal diam dan berusaha memberikan jalan keluar di tengah protes masyarakat terkait biaya kuliah atau UKT baru-baru ini,” tambah Soni, pengelola DA-UB dan dosen Teknik Sipil UB.
Dengan penyaluran beasiswa ini, UB berharap dapat meringankan beban mahasiswa yang kurang mampu dan mendukung mereka dalam meraih prestasi akademik serta mengembangkan potensi diri mereka.(din)