Kanal24, Malang – Dalam upaya memperkuat kontribusi akademik terhadap pengembangan masyarakat, Fakultas Vokasi (FV) Universitas Braiwijaya (UB) mengadakan pelatihan pendampingan bagi para pelaku Usaha Ultra Mikro (UMi) dengan akses pembiayaan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada Senin (09/09/2024).
Dekan FV UB, Mukhammad Kholid Mawardi, S.Sos., M.A.B., Ph.D mengatakan bahwa program ini sejalan dengan visi kampus untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa dan dosen dalam melakukan riset serta pendampingan bagi usaha mikro.
“Selama ini, kami di fakultas menugaskan mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam riset maupun pendampingan. Salah satu target utama kami adalah usaha ultra mikro. Melalui program pembiayaan ini, kami memiliki kesempatan untuk memberikan pelatihan kepada para pendamping yang nantinya akan mendampingi pelaku usaha ultra mikro yang mendapatkan pembiayaan dari BIP,” tambahnya.
Program pelatihan ini melibatkan sekitar 150 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Malang Raya, mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Wisata Batu. Para peserta merupakan pendamping yang akan ditugaskan untuk mendukung pelaku usaha ultra mikro dalam mengembangkan usahanya, terutama mereka yang memperoleh bantuan pembiayaan dari PIP.
Mawardi menekankan pentingnya peran pendamping dalam mendukung keberlanjutan usaha mikro di masyarakat. “Pendamping memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa pelaku usaha ultra mikro dapat memanfaatkan bantuan pembiayaan secara optimal. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting agar pendamping dapat memberikan arahan yang tepat dalam mengelola usaha serta meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.”
FV UB berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang usaha mikro, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. “Kami berharap kontribusi dari kampus ini dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pelaku usaha ultra mikro, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.
Program pelatihan ini menjadi bagian dari upaya sinergi antara akademisi dan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas usaha mikro di Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa dunia pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (nid/sil)