Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pendaftar jalur mandiri tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa Baru, Aulia Nur Mustaqiman, S.T.P., M.Sc., Ph.D., dalam wawancara eksklusif bersama Kanal24 pada Rabu (11/6/2025).
Menurut Aulia, jalur Seleksi Mandiri UB (SMUB) yang terdiri dari dua skema utama yakni rapor plus prestasi dan prestasi plus rapor, mengalami peningkatan yang drastis dibandingkan tahun sebelumnya. “Kalau tahun sebelumnya itu sekitar 6.000 sampai 7.000 pendaftar, sekarang totalnya mencapai 18.000. Hampir tiga kali lipat,” ungkapnya.
Baca juga:
Manager Toyota Soroti Fondasi Dasar Lulusan Teknik di Era AI
Peningkatan ini, menurut Aulia, merupakan indikator bahwa UB semakin dikenal luas oleh publik sebagai pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan tinggi. “Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa daya tarik UB terus tumbuh. Kami sangat mengapresiasi antusiasme calon mahasiswa,” lanjutnya.
Kuota Jalur Mandiri Capai 50 Persen
Dari total daya tampung mahasiswa baru UB yang mencapai sekitar 17.000 kursi, Aulia menyebutkan bahwa hampir 50 persen di antaranya dialokasikan untuk jalur mandiri. “Kurang lebih sekitar 8.000 kursi kami sediakan untuk jalur mandiri,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jalur mandiri memiliki tantangan tersendiri. Proses seleksi yang dilakukan secara daring dan tanpa tes manual membuat pihak universitas harus lebih gencar dalam melakukan sosialisasi dan promosi ke berbagai wilayah. “Tantangan kami ke depan adalah memperluas jangkauan informasi tentang jalur ini agar makin dikenal,” imbuhnya.
Pembukaan Jalur UTBK Plus
Setelah penutupan pendaftaran jalur rapor dan prestasi pada 8 Juni lalu, UB kembali membuka seleksi jalur mandiri berbasis UTBK, yang mulai berlaku pada 11 Juni 2025. Jalur ini memberi kesempatan kepada calon mahasiswa untuk memilih kombinasi seleksi yang paling sesuai dengan kekuatan masing-masing.
“Peserta bisa memilih UTBK plus rapor atau UTBK plus prestasi, bahkan bisa memilih keduanya sekaligus, tergantung pada di mana mereka merasa paling percaya diri,” jelas Aulia.
Ia memberi contoh, jika seorang siswa memiliki rapor yang bagus, maka kombinasi UTBK dan rapor menjadi pilihan yang tepat. Namun jika siswa lebih unggul dalam bidang non-akademik seperti juara lomba, olahraga, atau seni, maka UTBK plus prestasi bisa menjadi pilihan utama.
Baca juga:
UB Melantik 12 Dekan Baru, Komitmen Bangun Budaya Akademik
Harapan UB: Lebih Dikenal dan Trending
Aulia menegaskan bahwa seleksi mandiri di UB tetap dilaksanakan dengan menjunjung tinggi integritas dan transparansi. Ia berharap jalur ini tidak hanya menarik lebih banyak pendaftar, tapi juga bisa meningkatkan reputasi UB secara nasional maupun internasional.
“Harapan kami, dengan tetap menjaga integritas, jalur SMUB ini bisa semakin dikenal luas dan meningkatkan peringkat serta daya saing UB di tingkat nasional maupun global. Kami ingin UB lebih ‘trending’ dan diminati,” pungkasnya.
Dengan antusiasme yang terus meningkat dan sistem seleksi yang terus dikembangkan, Universitas Brawijaya membuktikan komitmennya untuk membuka akses pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas bagi generasi muda Indonesia. (nid/bel)