Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kebencaan Indonesia (IAKI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Riset Kebencanaan pada Senin (27/11/2023) di Gedung Samantha Krida UB. Acara yang dihadiri oleh Civitas Akademika UB ini bertema “Penguatan Modal Sosial yang Adaptif untuk mencapai Ketangguhan Masyarakat dalam Revolusi Industri Kebencanaan 4.0”.
Acara ini menghadirkan para pemateri, diantaranya Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS (Ketua Dewan Pakar Jamu Jawa Timur), Dr. Dra Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. (Gubernur Jawa Timur), Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc (Rektor UB), Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.S., Ph.D (Kepala BMKC), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia), Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. (Kepala BNPB).
Rektor UB, Prof. Widodo dalam sambutannya menegaskan komitmen UB untuk terus terlibat dalam meningkatkan teknologi pendidikan prosedur guna penanggulangan kebencanaan.
“Dalam rangka untuk terus meningkatkan usaha-usaha dalam teknologi pendidikan prosedur untuk penanggulangan kebencanaan, ini merupakan bagian penting bagi UB. Kami aktif berkontribusi kepada masyarakat terkait kebencanaan, termasuk pembuatan pola perencanaan di Semeru dan monitoring gunung berapi,” ungkap Prof. Widodo.
Prof. Widodo juga menyoroti kolaborasi UB dengan BNPB, menggambarkan berbagai upaya yang telah dilakukan UB dalam memahami dan menghadapi potensi bencana di Indonesia. Dia menyebut adanya “banyak pagar yang sudah bergerak” sebagai indikator kerja sama aktif antara UB dan BNPB.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Widodo menjelaskan bahwa UB memiliki peran signifikan dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh dalam menghadapi bencana. Dengan mahasiswa terbanyak di Indonesia untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan perwakilan dari seluruh provinsi, UB berkomitmen untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi potensi bencana yang tinggi di negeri ini.
Prof. Widodo menekankan bahwa UB tidak dapat menghadapi tantangan ini sendiri. Oleh karena itu, ia memohon dukungan dari semua pihak, terutama teman-teman sejawat dan BNPB, untuk bersama-sama menjaga ketangguhan masyarakat. Ia mengilustrasikan betapa pentingnya pelatihan dan kesiapan generasi muda relawan yang dapat menyebar ke seluruh Indonesia.
“Saya tidak ingin bencana, tetapi jika bencana itu tidak dapat dihindari, kita membutuhkan anak-anak muda relawan yang siap menghadapi bencana di Indonesia,” ungkap Prof. Widodo.
Prof. Widodo juga menyampaikan bahwa UB terus berupaya mengembangkan diri dan memfasilitasi para dosen untuk melakukan riset, khususnya dalam bidang teknologi dan industri kebencanaan. Ia menegaskan bahwa budaya, inovasi, dan kemandirian merupakan pondasi utama dalam menciptakan ketangguhan sebuah bangsa.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat untuk Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan 2023 di Universitas Brawijaya. Mudah-mudahan acara ini membawa berkah untuk Indonesia tercinta,” tutup Prof. Widodo.
Melalui pertemuan ilmiah ini, diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya bersama menghadapi tantangan kebencanaan di masa depan. (nid/skn)
Comments 1