Kanal24, Magelang – Universitas Brawijaya (UB) kembali mengadakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Doktor Mengabdi Pengembangan Kemitraan” (DMPK) yang fokus pada peningkatan pengelolaan kualitas air dan pendampingan pemasaran digital bagi kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Program ini menyasar kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Kecamatan Candimulyo dan Kecamatan Sawangan, bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang.
Dipimpin oleh Dr. Asus Maizar Suryanto Hertika, S.Pi., MP., dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB, tim DMPK UB ini beranggotakan para ahli dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya Shofwan, S.E., M.Si dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Kasyful Amron, S.T., M.Sc. dari Fakultas Ilmu Komputer dan Renanda Baghaz Dzulhamdhani Surya Putra, S.Pi., MP., M.Sc dari PSDKU Akuakultur FPIK UB, serta beberapa mahasiswa. Kegiatan ini berlangsung sejak awal September, dengan fokus utama pada pengelolaan kualitas air yang optimal serta pemasaran berbasis teknologi.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada pembudidaya dalam menjaga kualitas air kolam dan memperluas jangkauan pasar menggunakan teknologi digital,” jelas Dr. Asus dalam keterangan yang diterima Kanal24 (4/11/2024). Program ini mencakup pemantauan kualitas air, penyuluhan, hibah alat monitoring air, dan pelatihan pemasaran berbasis web serta marketplace.
Peningkatan Kualitas Air Tingkatkan Produktifitas Perikanan
Pengelolaan kualitas air menjadi salah satu fokus utama dalam kegiatan ini. Pada kolam-kolam milik Pokdakan Koncolele di Kecamatan Candimulyo dan Pokdakan Banyumili di Kecamatan Sawangan, tim melakukan pemantauan harian terhadap suhu, oksigen terlarut (DO), pH, total dissolved solid (TDS), dan amonia. Pengukuran ini bertujuan menjaga agar kondisi air tetap ideal bagi budidaya ikan.
“Kami melakukan pengukuran ini untuk memastikan bahwa kualitas air tetap terjaga, sehingga kolam dapat mendukung pertumbuhan ikan yang optimal,” terang Dr. Asus.
Penyuluhan dengan tema “Mitigasi dan Pengelolaan Kualitas Air serta Pendampingan Pemasaran Berbasis Web dan Marketplace bagi Pembudidaya Ikan Kabupaten Magelang” dilaksanakan di balai pertemuan Pokdakan Banyumili, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan. Materi yang disampaikan mencakup aspek-aspek dasar kualitas air, pengembangan bisnis budidaya ikan intensif, dan pemanfaatan digital marketing untuk memperluas pasar.
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan secara tatap muka dan daring melalui Zoom dengan pemateri tamu dari Universitas Malaysia Sabah, Prof. Madya Dr. Mohammad Tamrin Mohamad Lal, yang berbagi pengalaman dalam pengelolaan akuakultur modern.
Hibah Alat dan Dukungan Digital Marketing
Selain penyuluhan, tim DMPK juga menyerahkan hibah alat pemantauan kualitas air berupa dissolved oxygen (DO) meter, pH meter, serta test kit untuk mengukur amonia, nitrat, dan fosfat perairan. Hibah alat ini diharapkan membantu Pokdakan dalam memantau kualitas air secara mandiri dan berkesinambungan.
Ketua Pokdakan Banyumili, Fathony Mahar, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan ini. “Melalui pendampingan pengelolaan kualitas air dan pemasaran digital, kami merasa lebih siap menghadapi tantangan dalam budidaya ikan, terutama dengan adanya bantuan alat pemantauan kualitas air,” ujarnya.
Senada dengan Fathony, Anshori, perwakilan Pokdakan Koncolele, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya kualitas air serta potensi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi keberlanjutan usaha kami,” ungkapnya.
Kepala Dispeterikan Kabupaten Magelang, Agus Haryanto, S.Pi., turut mengapresiasi kegiatan DMPK yang dinilai mampu meningkatkan pemahaman pembudidaya mengenai pengelolaan kualitas air dan pemasaran berbasis teknologi digital. “Kami berharap, para pembudidaya ikan dapat lebih efisien dalam menjaga kualitas air dan memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar serta meningkatkan pendapatan mereka,” pungkas Agus.
Melalui program Doktor Mengabdi ini, Universitas Brawijaya berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal dan mendukung ketahanan pangan melalui pendekatan ilmiah dan teknologi. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi kelompok-kelompok pembudidaya di Magelang, serta mendorong penerapan teknologi dalam akuakultur untuk keberlanjutan usaha dan kesejahteraan masyarakat.(din)