KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya tidak mau setengah-setengah dalam mendukung keberadaan Lembaga Pemeriksa Halal yang sudah mendapat sertifikasi dari BPJPH. Salah satunya dalam kepemilikan sarana dan peralatan yang memadai untuk melakukan tugas pemeriksaan halal. Untuk itu UB telah menyiapkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk melengkapi sarana dan peralatan LPH UB.
“LPH UB kan sudah beroperasi sehingga Universitas tidak mau setengah-setengah dalam mendukung kesiapan operasional peralatan LPH. Ub sudah mendukung pendanaan sebesar Rp 7 miliar untuk melengkapi sarana tersebut,” kata Rektor UB Nuhfil Hanani, Sabtu (29/5/2022).
Peralatan tersebut nantinya akan dikelola oleh LPH UB melalui laboratorium yang mampu melakukan pemeriksanaan produk halal yaitu Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB. Laboratorium tersebut juga telah tersertifikasi ISO mengenai halal sehingga akan dikembangkan terus menjadi laboratorium sentral.
“LSIH yang kita miliki sudah mampu melakukan pemeriksaan halal sehingga peralatannya yang akan kita lengkapi terus,” lanjut Nuhfil.
Menurutnya keberadaan UB sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki kompetensi halal sudah diakui dan dikenal mendunia, sehingga menurut guru besar fakultas pertanian ini akan sayang jika kemudian peralatan yang ada di kampus tidak memadai.
Dirinya optimis keberadaan LPH UB ini akan mempercepat dalam membantu program pemerintah dalam pemeriksaan hala dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia. (sdk)