Kanal24, Malang – Suasana duka menyelimuti berbagai wilayah di Indonesia menyusul bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir. Musibah ini memicu gelombang solidaritas dari berbagai pihak, termasuk dunia pendidikan tinggi, yang turut bergerak dalam misi kemanusiaan. Universitas Brawijaya (UB) menjadi salah satu universitas yang mengambil peran aktif melalui pengiriman tim tanggap darurat dan bantuan logistik ke wilayah terdampak.
Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, dalam sambutan perayaan Dies Natalis ke-63 UB yang berlangsung pada Minggu (07/12/2025). Ia menyampaikan bahwa sivitas akademika UB berada dalam suasana empati yang mendalam terhadap saudara-saudara di Sumatera dan menjadikan musibah itu sebagai panggilan kemanusiaan.
Baca juga:
Konser Padi Semarakkan Dies Natalis UB ke-63
āUniversitas Brawijaya telah mengambil bagian untuk membantu saudara-saudara kita di Sumatera. Tim tanggap darurat kami telah diberangkatkan dan salah satu tim sudah tiba di Agam sejak malam sebelumnya,ā ujar Prof. Widodo dalam sambutannya.
UB mengirimkan tim khusus yang terdiri dari tenaga profesional dan relawan, termasuk tenaga kebersihan, mahasiswa, serta dokter spesialis. Selain personel, UB juga mengirimkan bantuan berupa logistik, kendaraan operasional, truk pengangkut, obat-obatan, serta berbagai bantuan kebutuhan dasar yang dihimpun dari berbagai unit kerja dan lembaga pendidikan di lingkungan kampus.
Dari sisi pendanaan, UB menghimpun dukungan dalam jumlah signifikan. Bantuan dana tercatat berasal dari mitra eksternal dengan nilai mencapai Rp1,2 miliar. Di samping itu, dana internal universitas mencapai Rp250 juta, sementara sumbangan dari Dharma Wanita dan sivitas akademika UB berhasil menghimpun lebih dari Rp100 juta. Seluruh bantuan tersebut ditujukan untuk memperkuat upaya pemulihan bagi masyarakat terdampak.
Wakil Rektor III UB, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., menegaskan dalam kegiatan Verifikasi Data Mahasiswa Terdampak UB yang digelar pada Selasa (09/12/2025), bahwa gerak cepat ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh unsur pimpinan UB. Pembagian tugas dilakukan secara terstruktur agar respons universitas berjalan efektif dan terkoordinasi.

āSetiap unsur pimpinan diberi peran sesuai bidangnya. Ada yang bertugas mengoordinasikan tim ke lapangan, ada yang menangani bantuan sosial, dan ada yang mengelola penguatan internal. Ini menunjukkan bahwa UB hadir secara nyata, bukan hanya dalam bentuk simbolik, tetapi dalam tindakan langsung,ā jelasnya.
Selain fokus pada penanganan bencana, momentum Dies Natalis ke-63 UB juga dimanfaatkan sebagai refleksi atas kinerja dan pencapaian institusi. Prof. Widodo menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur pendukung kampus, mulai dari tenaga kebersihan, petugas keamanan, hingga dosen dan tenaga kependidikan yang selama ini menjaga kenyamanan dan kualitas lingkungan akademik.
Dalam kesempatan tersebut, UB juga menyampaikan capaian membanggakan di tingkat global. Universitas Brawijaya berhasil menembus jajaran 100 besar dunia berdasarkan pemeringkatan internasional terbaru, yang menjadi bukti bahwa kerja kolektif seluruh elemen kampus menghasilkan dampak nyata.
āCapaian ini bukan hasil kerja satu orang, tetapi buah dari kerja keras seluruh keluarga besar Universitas Brawijaya. Kita harus terus menjaga kekompakan dan semangat untuk melangkah lebih jauh,ā tutur Prof. Widodo.
Melalui langkah-langkah kemanusiaan dan penguatan kualitas institusi ini, UB menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Kehadiran UB di tengah krisis menjadi bukti nyata bahwa universitas hadir sebagai bagian dari solusi bagi masyarakat. (nid/ptr)










