Kanal24, Malang — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) melalui Tim Inklusi Psikologi UB bekerja sama dengan Center for Social Development Studies (CeSDA) FISIP UB menggelar Pelatihan Komputer Dasar dan Pembuatan Portofolio untuk Penyandang Disabilitas, Rabu (3/9/2025). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Gedung Laboratorium Komputer A CeSDA Gedung B, lantai 1, serta melalui platform Zoom Meeting.
Pelatihan ini lahir dari hasil riset dan pengabdian yang telah dilakukan sejak 2020 oleh Dr. Ika Widyarini, MLHR, Psikolog, selaku ketua pelaksana. Ia menjelaskan bahwa masih rendahnya serapan tenaga kerja penyandang disabilitas menjadi alasan utama program ini diadakan. Meskipun sudah ada aturan yang mewajibkan perusahaan mempekerjakan minimal satu persen penyandang disabilitas, implementasinya masih belum optimal.
Baca juga:
PLD UB Dampingi Maba Atur Perjalanan Studi

“Dari penelitian yang kami lakukan, kendala terbesar bukan pada kesiapan psikologis, melainkan aspek teknis. Banyak penyandang disabilitas yang belum menguasai keterampilan dasar seperti komputer dan bahasa Inggris. Padahal keterampilan itu sangat penting untuk menembus pasar kerja,” ungkap Dr. Ika.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan keterampilan dasar komputer oleh Ir. Adam Hendra Brata, S.Kom., M.T., M.Sc., dosen Fakultas Ilmu Komputer UB. Materi meliputi pengoperasian Microsoft Word dan Excel, serta pembuatan CV dan portofolio yang layak secara profesional. Peserta yang terdaftar mencapai 38 orang, dengan sekitar 24 di antaranya penyandang disabilitas seperti tunanetra, tuli, dan daksa.
Dr. Ika menambahkan bahwa kebutuhan teknis peserta beragam. Penyandang tunanetra misalnya, memerlukan perangkat dan metode pengajaran berbeda dibanding penyandang tuli. Oleh karena itu, pendekatan pelatihan dilakukan dengan cara yang inklusif dan adaptif agar semua peserta dapat memahami materi.
“Target kami sederhana, yakni minimal mereka mengenal fitur dasar komputer dan mampu membuat CV yang baik. Itu bisa meningkatkan rasa percaya diri sekaligus membuka peluang kerja lebih luas,” jelasnya.
Baca juga:
Pelatihan Mendeley 2025 Dorong Mahasiswa FISIP UB Melek Riset
Selain pelatihan teknis, peserta juga akan mendapatkan umpan balik terkait portofolio yang dikumpulkan. Dr. Ika berkomitmen memberikan revisi serta saran, bahkan menyiapkan materi tambahan berupa video persiapan wawancara kerja yang dapat digunakan peserta ketika dipanggil perusahaan.
Melalui kegiatan ini, UB berharap dapat memberi bekal keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja bagi penyandang disabilitas. “Kesempatan itu ada, dan undang-undang melindungi mereka. Tinggal bagaimana kita semua membuka akses, baik melalui pelatihan maupun kesadaran dari perusahaan. Kami ingin memastikan penyandang disabilitas juga punya ruang yang sama untuk berkarier,” pungkas Dr. Ika. (nid/dpa)