Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) terus berinovasi dalam memperkuat kemandirian pendanaan pendidikan tinggi. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Launching dan Rapat Kerja Tim Pengelola Dana Abadi yang diselenggarakan pada Sabtu (5/7/2025) di Ruang Oryza Sativa, Lantai 3 UB Guest House. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., Ketua Tim Pengelola Dana Abadi Achmad Wicaksono, Ph.D., jajaran pimpinan UB, serta perwakilan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB), termasuk Ir. Mohammad Zainal Fatah yang hadir secara daring.
Rektor UB menyampaikan pentingnya kemandirian dalam pembiayaan pendidikan tinggi untuk menghasilkan perguruan tinggi yang kuat dan berkualitas. “Suatu negara yang kuat biasanya mempunyai kemajuan teknologi yang didukung oleh keberadaan perguruan tinggi yang berkualitas. Untuk itu, proses pendidikan dan penelitian yang baik tidak cukup hanya mengandalkan pendanaan dari pemerintah. Diperlukan terobosan, salah satunya melalui Dana Abadi UB,” ujar Prof. Widodo.
Baca juga:
Mahasiswa FISIP UB Bantu Bangun Desa Bandungrejo

Ia juga menegaskan bahwa Dana Abadi UB telah menunjukkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses penghimpunan serta penyaluran dana. “Alhamdulillah, dana dihimpun dari masyarakat, alumni, mitra industri, termasuk perbankan. Semuanya tercatat dan dapat diakses secara transparan melalui website resmi dana abadi. Siapa yang menyumbang, berapa jumlahnya, dan digunakan untuk apa, semuanya terlaporkan dengan baik,” jelasnya.
Dana Abadi UB telah dimanfaatkan secara nyata dalam bentuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa, sebagai bentuk nyata kontribusi dalam meningkatkan akses pendidikan. Transparansi menjadi prinsip utama agar dana terus bertumbuh dan menumbuhkan kepercayaan publik. Dalam pengelolaannya, UB melibatkan berbagai pihak, termasuk internal universitas, alumni, serta elemen masyarakat luas.
Sementara itu, Ketua Tim Pengelola Dana Abadi, Achmad Wicaksono, Ph.D., yang akrab disapa Sony, menjelaskan bahwa Dana Abadi UB merupakan implementasi dari mandat Kementerian Pendidikan untuk menciptakan terobosan pembiayaan pendidikan tinggi. Dana ini diharapkan menjadi fondasi keberlanjutan proses pendidikan yang tidak hanya bergantung pada anggaran negara.
“Sejak terbentuk, Dana Abadi UB telah membantu banyak mahasiswa dalam pembiayaan pendidikan. Ke depan, kami memiliki visi untuk memperluas manfaatnya dan menjadikannya salah satu kekuatan utama dalam menjaga mutu pendidikan di UB,” terang Sony dalam presentasinya mengenai visi, misi, struktur organisasi, serta rencana kerja ke depan.

Baca juga:
Teknologi Tepat Guna Fapet UB di Bojonegoro, Targetkan 120 Inovasi Desa
Rapat kerja ini menjadi momen penting untuk memperkuat tata kelola Dana Abadi UB, sekaligus menyusun strategi kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk alumni dan mitra industri. Dukungan dan keterlibatan mereka dinilai sangat vital dalam memperbesar cakupan manfaat dana tersebut.
Melalui pembentukan dan penguatan Tim Pengelola Dana Abadi, Universitas Brawijaya menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem pembiayaan pendidikan yang mandiri, transparan, dan berkelanjutan. Langkah ini memperkuat posisi UB sebagai perguruan tinggi unggulan nasional dan sebagai pelopor dalam inovasi pendanaan pendidikan tinggi di Indonesia. (nid/tia)