Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) melalui UPT International Academic Affairs kembali memperkuat jalinan kerja sama internasionalnya dengan menerima kunjungan dari Massey University, New Zealand, yang berlangsung pada Selasa (22/04/2025) di kantor International Office (IO). Kunjungan ini diwakili oleh Dr. Jeffrey Stangl, BA, MBA, Ph.D., CFA, dari Massey University, yang memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam pengembangan kerja sama global di bidang pendidikan bisnis.
Dalam kunjungannya, Dr. Jeffrey menyampaikan kekagumannya terhadap UB, baik dari sisi akademik, keindahan kampus, hingga keramahan masyarakatnya. Ia bahkan menyebut UB sebagai tempat favoritnya di Indonesia. “Saya sangat menyukai UB. Ini adalah universitas favorit saya dan Malang adalah kota favorit saya di seluruh Indonesia. Kampusnya luar biasa, dan orang-orangnya yang membuat universitas ini begitu istimewa,” ungkapnya
Baca juga:
Adaptasi di Negeri Orang: Mahasiswa Internasional UB Hadapi Ujian Perkuliahan

Fokus utama kunjungan ini adalah pembahasan lanjutan mengenai program double degree untuk jenjang magister yang akan menghubungkan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB dengan Massey University. Melalui program ini, mahasiswa UB akan menempuh satu tahun studi di UB, dan kemudian melanjutkan satu tahun lagi di Massey University, sehingga di akhir studi, mahasiswa akan mendapatkan dua gelar magister sekaligus.
“Program ini sangat bagus karena tidak hanya memberikan dua gelar dalam waktu yang lebih singkat, tetapi juga memperluas perspektif global mahasiswa. Ini penting bagi mereka yang ingin menjadi pemimpin bisnis dunia,” ujar Dr. Jeffrey. Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa Indonesia, khususnya dari UB, dikenal sangat cerdas, sopan, rajin, dan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik. “Kami sangat terbuka menerima mahasiswa UB untuk datang ke kampus kami di New Zealand,” tambahnya.
Menanggapi kunjungan ini, Henny Rosalinda, S.IP., M.A., Ph.D., selaku Sekretaris UPT International Academic Affairs UB, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya nyata UB dalam mengembangkan kerja sama internasional yang berdampak langsung kepada sivitas akademika.
“Kami ingin kerja sama ini tidak berhenti hanya di atas kertas, tetapi benar-benar terealisasi dalam bentuk kegiatan akademik seperti perkuliahan tamu, pertukaran pelajar, hingga program double degree. Ini bagian dari visi internasionalisasi UB yang mengedepankan aksi nyata,” tegas Dr. Henny.
Ia juga berharap fakultas-fakultas lain di UB dapat menyambut dan menindaklanjuti peluang kerja sama seperti ini agar dampak kolaboratif bisa menjangkau lebih luas. “International Office hanya menjembatani, eksekusinya tetap ada di fakultas dan prodi. Jadi kami dorong agar semua pihak mendukung program ini,” ujarnya.

Baca juga:
Kunjungan Rektor UB ke ZCMU Bahas Riset Obat Tradisional dan Genomik
Ke depannya, kerja sama ini akan dilanjutkan dengan diskusi teknis terkait penyelarasan kurikulum dan skema pelaksanaan program. Selain program dual degree, juga dibuka kemungkinan kerja sama dalam bentuk short course, pertukaran dosen, maupun kolaborasi riset.
Kunjungan ini menjadi penanda bahwa UB terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi universitas bertaraf internasional, bukan hanya melalui penandatanganan MoU, tetapi juga melalui realisasi program-program yang berdampak langsung bagi mahasiswa, dosen, dan institusi secara keseluruhan. (din/nid)