Kanal24, Malang – Upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman, sehat, dan tanggap darurat terus digencarkan oleh Universitas Brawijaya (UB). Melalui Divisi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L), UB menyelenggarakan Workshop Penyusunan Laporan Ahli K3 Umum sekaligus Pelatihan Kebakaran bagi Ahli K3 Umum. Acara ini berlangsung pada Jumat, (12/9/2025) di Gedung Guest House lantai 3 dengan melibatkan 65 peserta dari berbagai fakultas.
Pentingnya Penyusunan Laporan Ahli K3
Kepala Divisi K3L UB, Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp, ST., M.Kes., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menekankan kewajiban setiap ahli K3 umum untuk menyusun laporan berkala setiap tiga bulan, sesuai aturan sertifikasi dari Kementerian Ketenagakerjaan. Laporan ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menjadi dasar evaluasi pelaksanaan keselamatan di lingkungan kampus.
Baca juga:
Mahasiswa UB Susun Masterplan Desa di NTT lewat Mega Ekspedisi 2025

“Laporan yang dibuat secara daring ini menjadi alat penting untuk memantau, mengaudit, dan mengukur sejauh mana setiap fakultas menerapkan standar K3, mulai dari sistem kebakaran, listrik, housekeeping, hingga sarana keselamatan seperti sprinkler dan hidran,” ujar Qomariyatus.
Setiap fakultas di UB memiliki dua ahli K3 umum, yang terdiri dari dosen maupun tenaga kependidikan. Mereka dipilih langsung oleh pimpinan fakultas untuk memastikan pengawasan berjalan efektif.
Materi Pelatihan yang Komprehensif
Agenda workshop tidak hanya membahas teknis penyusunan laporan, tetapi juga pelatihan keterampilan praktis yang dibutuhkan di lapangan. Salah satunya adalah sesi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
“P3K sangat krusial karena UB memiliki lebih dari 60 ribu mahasiswa aktif. Kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat menjadi hal mendasar bagi tenaga ahli K3,” jelas Qomariyatus. Pelatihan P3K diberikan langsung oleh tenaga perawat ahli dari tim K3L UB.
Selain itu, workshop juga menghadirkan M. Ari Nugraha serta pengawas dari Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur, Bapak Danar, yang membimbing peserta dalam penyusunan laporan sesuai standar nasional.
Simulasi Penanganan Kebakaran
Puncak kegiatan berlangsung usai salat Jumat dengan sesi pelatihan penanggulangan kebakaran. Peserta dilatih langsung oleh tim pemadam kebakaran Kota Malang dengan tiga metode utama: menggunakan mobil damkar, alat pemadam api ringan (APAR), dan teknik tradisional menggunakan goni basah.

Baca juga:
Disertasi FH UB Bahas Harta Bersama Perkawinan Campuran
“Ahli K3 umum tidak boleh hanya menjadi penonton ketika terjadi kebakaran. Mereka harus benar-benar mampu menangani api di titik awal agar tidak meluas,” tegas Qomariyatus.
UB sendiri telah menyiapkan dua unit mobil pemadam kebakaran internal sebagai sarana pendukung dalam pelatihan ini.Melalui kegiatan ini, Divisi K3L UB menegaskan kembali komitmen menuju kampus yang tangguh bencana dan berorientasi pada keselamatan. “Kita semua bergabung menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan kampus Zero Accident. Keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan komitmen bersama,” tutup Qomariyatus. (nid/dpa)