Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) melalui Divisi Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) menyelenggarakan Workshop Pembahasan Rancangan Buku Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3) pada Senin (14/10/2024). Acara yang berlangsung di UB Guest House ini mengundang para ahli K3 dari berbagai fakultas dan unit kerja di Universitas Brawijaya untuk mendiskusikan serta menyempurnakan draft buku pedoman yang akan menjadi acuan penerapan K3 di lingkungan kampus.
Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si, menambahkan bahwa penguatan budaya K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan) di lingkungan Universitas Brawijaya telah mendapat perhatian serius. Ia menjelaskan bahwa pemantauan pelaksanaan K3L dilakukan oleh tim K3L di setiap fakultas yang terdiri dari para ahli K3 umum yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
“Budaya K3L di lingkungan civitas akademika UB dimonitor oleh tim K3L fakultas yang telah lulus sertifikasi ahli K3 umum dari Kemenaker. Mereka akan dikoordinasikan dengan tim K3L UB pusat, sehingga memudahkan proses assessment dan penerapan K3L di setiap fakultas,” jelas Dr. Tri Wahyu.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Workshop, Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, ST., M.Kes, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sistem manajemen K3 di Universitas Brawijaya. “Workshop ini sangat penting sebagai upaya untuk menyusun pedoman yang komprehensif, sehingga bisa diterapkan di seluruh fakultas dan unit kerja di UB. Kami berharap, dengan adanya pedoman ini, penerapan K3 di lingkungan universitas dapat berjalan lebih terstruktur dan efektif,” ujarnya.
Prof. Qomariyatus juga menambahkan bahwa penyusunan pedoman ini sejalan dengan visi UB untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, serta lingkungan yang lebih baik.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh civitas akademika UB, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan, berada di lingkungan yang aman, sehat, dan nyaman,” tambahnya.
Acara workshop ini diikuti oleh para ahli K3 dari berbagai fakultas, dengan agenda utama berupa pemaparan dan diskusi terkait rancangan pedoman SMK3, serta rencana pengembangan implementasinya di masa mendatang. Hasil dari workshop ini diharapkan dapat memperkuat sistem K3 di UB dan menjadi dasar untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di kampus.
Selain pembahasan terkait penyusunan pedoman, workshop ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai fakultas dan unit kerja dalam menerapkan sistem K3 yang terintegrasi. Dalam sesi diskusi, para peserta memberikan masukan mengenai tantangan yang dihadapi masing-masing unit dalam penerapan K3, serta solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. Diharapkan, setiap fakultas dan unit kerja dapat menyesuaikan pedoman yang disusun dengan kebutuhan spesifik mereka, namun tetap sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan oleh universitas.
Prof. Qomariyatus juga menyampaikan harapannya bahwa pedoman SMK3 ini tidak hanya akan menjadi panduan tertulis, tetapi juga mampu menciptakan budaya K3 yang lebih kuat di Universitas Brawijaya.
“Kesadaran dan kepatuhan terhadap standar K3 harus ditanamkan di setiap elemen kampus. Dengan demikian, kita bisa menciptakan lingkungan yang tidak hanya aman, tetapi juga mendukung produktivitas dan kesejahteraan seluruh civitas akademika,” pungkasnya.(din)