KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya sebagai kampus favorit memiliki komitmen untuk membantu pemerintah dalam hal pencegahan pemikiran radikal dikalangan mahasiswa.
Salah satunya dengan memberikan pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan sejak mahasiswa baru.
“UB memiliki komitmen untuk membantu pemerintah dalam hal deradikalisasi dengan pendidikan agama, pancasila dan kewarganegaraan sejak maba,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Prof. Abdul Hakim, Rabu (25/5/2022).
Program pendidikan ini menurutnya diberikan mulai dari tingkat universitas hingga fakultas. Program ini masih diperkuat dengan kegiatan unit-unit keagamaan secara berkala sepanjang tahun.
“Selain dalam program penyambutan mahasiswa baru dan perkuliahan juga diperkuat oleh kegiatan keagamaan oleh masing-masing unit keagamaan pada level universitas hingga fakultas,” lanjutnya.
Dengan program tersebut sudah menunjukkan bahwa kampus biru ini memiliki program yang terpadu untuk membentengi mahasiswa dari pengaruh radikalisme dan intoleran.
Selain program, UB juga senantiasa menghadirkan narasumber atau pembicara yang memiliki semangat kebangsaan tinggi dalam berbagai acara untuk mahasiswa.
Namun pihaknya juga memahami dengan jumlah 60 ribu lebih tidak bisa memantau kegiatan seluruh mahasiswa secara penuh. Untuk itu Abdul Hakim berharap partisipasi semua pihak jika menemukan kegiatan mahasiswa yang menyimpang.
Untuk pengawasan sendiri pihaknya sudah memiliki sistem perijinan kegiatan mahasiswa secara berjenjang.
“Kegiatan mahasiswa tentu ada ijinnya dan kami sudah memiliki sistem tersebut,” lanjutnya.
Berkenaan dengan kejadian yang menimpa salah satu mahasiswa yang berinisial IA pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.
“Untuk IA kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Kami masih mengumpulkan berbagai informasi mengenai hal tersebut,” tutupnya. (sdk)