KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya terlibat dalam pengembangan vaksin untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) nasional. Guru besar UB Prof. Aulanni’am yang menjadi salah satu anggota tim pengembangan vaksin mengatakan Kementerian Pertanian saat ini sudah melakukan proses bersama dengan tim dari berbagai perguruan tinggi.
“ Jadi Kementerian Pertanian sudah bergerak bersama pakar dari beberapa perguruan tinggi termasuk UB untuk menciptakan vaksin PMK nasional agar tidak perlu impor,” kata Aul, Jum’at (1/7/2022).
Vaksin PMK Nasional ini menurutnya memiliki kelebihan karena sesuai dengan kondisi sapi yang ada di Indonesia. Tim Vaksin PMK ini sudah memiliki sampel virus dari sapi yang terkena PMK di Indonesia.
“Tim Indonesia sudah memiliki sampel virus termasuk virus yang terbaru sehingga proses pembuatan vaksin dapat lebih cepat dan sesuai dengan kondisi sapi di Indonesia,” imbuh Wakil Rektor Bidang Akademik UB ini.
Untuk produksi vaksin juga akan dilakukan di dalam negeri dengan memanfatkan lembaga yang sudah ada yaitu Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) yang ada dibawah Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Prof Aulanni’am memperkirakan pada bulan agustus ini produksi vaksin PMK sudah dapat digunakan.
“Mohon doanya agar bulan agustus ini sudha dapat digunakan. Saat ini tim terus bekerja agar vaksin PMK nasional segera dapat membantu peternak kiat,” pungkasnya.(sdk)