Kanal24, Malang – Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi proses tumbuh kembang anak, sekaligus menjadi pondasi utama bagi pembentukan karakter mereka. Proses mengasuh adalah tantangan besar bagi orang tua, terlebih lagi bagi orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Peran orang tua dalam mengasuh anak disabilitas tidak hanya mencakup memberikan kasih sayang dan perhatian, tetapi juga menyediakan dukungan khusus yang dibutuhkan anak untuk berkembang secara optimal.
Untuk mendukung hal tersebut Departemen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan bentuk seminar yang bertema “Pendidikan Seksual untuk Orang Tua dan Guru dengan Anak Berkebutuhan Khusus”. Acara ini diinisiasi oleh Dian Putri Permatasari, S.Psi., M.Si., praktisi dan dosen psikologi UB dengan menggandeng Hanania Kidz Clinic, Minggu (2/6/2024)
Baca juga : Dosen UB Beri Pelatihan Pendidikan Seksual Bagi Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus
Dian menuturkan bahwa diadakannya seminar ini bertujuan untuk memberikan pendidikan seksual terkhusus bagi orang tua dan guru dengan anak yang berkebutuhan khusus.
“Kami pernah memberikan pendidikan seksual namun di kegiatan sebelumnya dilakukan ke masyarakat umum, namun mengingat pendidikan seksual ini sebuah hal penting yang penting, spesifiknya bagi orang tua dengan anak yang memiliki kebutuhan khusus,” ujarnya.
Menurut Dian di masa sekarang masih banyak orang tua yang masih belum ada bayangan kedepannya bagaimana mengasuh anak berkebutuhan khusus ketika mereka memasuki masa pubertas.
“Meski mereka melewati proses yang sama dengan anak-anak lain, mengasuh adik-adik berkebutuhan khusus memiliki tantangan tersendiri. Terutama kepada perempuan, ketika mereka mulai mengalami menstruasi, apa yang harus dilakukan orang tua? Nah disitulah letak tantangan orang tua,” ucap Dian.
Seminar pendidikan seksual ini diisi dengan pemateri Ika Fitria, S.Psi., M.Psi., Psikolog, praktisi psikologi klinis anak dan remaja dengan materi mengenal karakteristik anak berkebutuhan khusus secara umum. Orang tua dan guru diajak mengetahui apa itu anak berkebutuhan khusus, tantangan yang dihadapi, dan ciri-ciri umum anak berkebutuhan khusus.
“Meski acara ini diadakan sangat singkat, kami ingin ada pengetahuan tambahan bagi orang tua dan guru, serta meningkatnya keterampilan orang tua dalam mendampingi anaknya dalam mendampingi anaknya menghadapi perkembangan seksual,” lanjutnya.
Dian berharap agar kegiatan seminar ini dapat berkelanjutan, sehingga kedepannya tidak hanya orang tua dan guru yang teredukasi, namun juga masyarakat luas agar lebih aware dengan teman-teman disabilitas. (fan)