Kanal24, Malang — Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan perannya sebagai kampus bertaraf internasional dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan 10th SEA-Teacher Evaluation Meeting, sebuah forum strategis yang digelar pada 5–6 Agustus 2025 di Gedung Algoritma, Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB.
Kegiatan ini menghadirkan 111 peserta secara luring dari lima negara yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, Jepang, dan Kanada, serta 154 peserta daring dari negara-negara anggota Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Forum ini merupakan bagian dari program unggulan SEAMEO bertajuk SEA-Teacher (Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia) yang mendorong mobilitas mahasiswa calon guru lintas negara di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga:
Hidroponik & Biopori: Inovasi MMD UB untuk Warga Wonorejo

Ketua Panitia Lokal sekaligus Koordinator SEAMEO City Evaluation Page Meeting, Syariful Muttaqin, Ph.D., menjelaskan kepada Kanal24 pada Rabu (06/08/2025) bahwa pertemuan ini memiliki dua tujuan utama. “Pertama, untuk mengevaluasi pelaksanaan program pertukaran calon guru dari negara-negara ASEAN. Kedua, untuk melakukan proses matching atau penjodohan institusi yang akan saling bertukar mahasiswa calon guru pada batch selanjutnya,” ujar Syariful.
Selain evaluasi, kegiatan ini juga menghadirkan sesi workshop kelompok yang memberikan ruang bagi peserta untuk menyampaikan pengalaman, pesan, dan kesan selama menjalani pre-service teaching di luar negeri. “Yang paling berkesan bagi peserta bukan hanya pengalaman mengajar, tetapi juga pembelajaran lintas budaya. Mereka belajar dan hidup langsung dengan budaya Indonesia, Thailand, Filipina, maupun Malaysia. Ini sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman antarbudaya,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi yang pertama kali digelar di UB, meskipun merupakan edisi ke-10 dari SEA-Teacher Evaluation Meeting. Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh Rektor UB dalam sambutannya, dengan harapan UB dapat terus terlibat dalam edisi-edisi berikutnya baik sebagai pengirim maupun penerima mahasiswa calon guru.
“Secara teknis, pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik. Tantangan utama hanya terletak pada penyesuaian jadwal kedatangan dan kepulangan peserta dari berbagai negara. Selebihnya, semuanya berlangsung lancar,” terang Syariful.
Salah satu peserta, Dr. Nikki Faith A. Bantillo dari Dr. Emilio B. Espinosa Sr. Memorial State College of Agriculture and Technology (DEBESMSCAT), Filipina, mengungkapkan pentingnya pertemuan ini dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan SEA-Teacher di institusi masing-masing. “Forum ini mempertemukan perwakilan universitas dari berbagai negara untuk saling berbagi pengalaman, sekaligus memperkuat upaya internasionalisasi pendidikan tinggi,” katanya.
Ia juga berharap program SEA-Teacher dapat terus meluas, baik dari sisi jumlah peserta maupun jangkauan universitas yang terlibat. “Kami ingin memperluas kerja sama dengan universitas-universitas anggota SEAMEO dan mendorong pertukaran mahasiswa yang lebih intensif ke masa depan,” imbuhnya.

Baca juga:
400 Mahasiswa Filkom UB Mantapkan Pembekalan Final MMD
Menutup kegiatan, forum juga menggelar sesi pemilihan tuan rumah untuk pelaksanaan tahun depan. Harapan besar disematkan agar Universitas Brawijaya dapat terus terlibat aktif dalam memperkuat jejaring pendidikan guru di kawasan Asia Tenggara. Selain mendorong UB mengirimkan lebih banyak mahasiswa calon guru ke luar negeri, kegiatan ini juga memperkuat posisi UB sebagai universitas unggulan dalam membangun diplomasi pendidikan.
Dengan penyelenggaraan SEA-Teacher Evaluation Meeting ini, UB tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap pendidikan global, tetapi juga memperluas kontribusinya dalam pengembangan guru masa depan yang berkompeten secara internasional dan peka terhadap keragaman budaya. (nid/pug)