Kanal24, Malang – Siaran televisi analog di Indonesia akan dimatikan paling lambat 2 November 2022 dengan adanya kebijakan Analog Switch Off (ASO). UBTV, Televisi Pendidikan milik Universitas Brawijaya juga segera mengganti siarannya menjadi siaran digital.
Danang Prayudi selaku Kepala Teknik UB Medcomm Group menyampaikan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan beberapa pihak penyedia MUX atau penyelenggara Multipleksing sebagai lembaga penyiaran yang menyediakan siaran televisi digital terestrial. UBTV bekerja sama dengan pihak penyedia multiplexing (MUX) yang berada di area Malang serta Batu.
Kominfo beberapa terakhir telah memulai sosialisasi program peralihan pemakaian televisi dari analog ke digital. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, proses peralihan siaran televisi analog ke digital telah ditetapkan pada 2 November 2022 sebagai batas terakhir.
“Untuk siaran digital, masyarakat Malang Raya dapat membeli Set Top Box TV jika televisi belum digital kemudian lakukan scan channel sehingga akan mendapatkan siaran UBTV yang berada di MUX MNC Group di channel 43,” tutur Danang.
Set Top Box (STB) merupakan alat untuk mengkonversi sinyal digital yang digunakan televisi analog biasa. Kominfo menyarankan untuk menggunakan Set Top Box yang telah tersertifikasi siap Digital Support DVB-T2, karena STB tersebut memakai jenis sinyal yang digunakan Indonesia dalam penyiaran televisi digital.
Pemerintah akan memberikan STB cecara gratis kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin. Pemberian Set Top Box juga termuat dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kominfo.
Roni Supriyanto, Transmisi dan MCR UB Medcomm (Hafidz/Kanal24)
Adapun kelebihan dari pemakaian televisi digital yaitu banyaknya pilihan program, gambar lebih bersih, suara lebih jernih, dan siaran gratis tidak perlu kuota internet. Roni Supriyanto, Transmisi dan MCR UB Medcomm menambahkan, bahwa nantinya sistem siaran digital akan terintegrasi dengan sistem kebencanaan pemerintah. Seandainya terjadi bencana alam, secara otomatis siaran televisi digital akan berubah menjadi informasi bencana alam.
Pihak UBTV berharap melalui migrasi ke siaran digital ini dapat memperluas jangkauan.
“Untuk jangkauan Insya Allah pada 2023 kami bekerja sama dengan MNC yang mempunyai target sampai Probolinggo,” kata Roni.(yos)