Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Ulifa Rahma : Kesehatan Mental Dimulai dari Resiliensi Diri

Einid Shandy by Einid Shandy
June 3, 2025
in Pendidikan
0
Ulifa Rahma : Kesehatan Mental Dimulai dari Resiliensi Diri

lifa Rahma, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Pemateri (Hilda/Kanal24)

6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Menjaga kesehatan mental adalah upaya yang dimulai dari pemahaman dan kekuatan diri. Dalam menghadapi tekanan hidup, individu memerlukan resiliensi atau ketangguhan mental untuk mengatasi tantangan seperti kekerasan seksual, perundungan, dan krisis emosional. Hal ini menjadi sorotan utama Ulifa Rahma, S.Psi., M.Psi., Psikolog, saat berbicara dalam acara Hear & Heal 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan Progresif Kabinet Simpul Memori 2025 Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya pada Senin (2/6/2025) di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya.

“Faktor protektif yang paling utama justru berasal dari dalam diri kita sendiri. Apakah kita cukup tangguh, atau resiliensi, saat menghadapi tekanan atau tantangan mental seperti kekerasan seksual, perundungan, dan krisis emosional?” ujar Ulifa Rahma.

Baca juga:
Hear & Heal 2025, EM UB Perkuat Peran ULTKSP

“Faktor protektif yang paling utama justru berasal dari dalam diri kita sendiri. Apakah kita cukup tangguh, atau resilien, saat menghadapi tekanan atau tantangan mental, seperti kekerasan seksual, perundungan, dan krisis emosional?” ujar Ulifa.

Menurutnya, individu yang memiliki resiliensi tinggi, pengetahuan yang baik, serta literasi kesehatan mental yang memadai akan lebih siap menghadapi tantangan. Salah satu bentuk kesiapan itu adalah kemampuan untuk mencari dukungan sosial dari lingkungan sekitar atau merujuk diri sendiri ke profesional saat mengalami gangguan psikologis.

Namun, Ulifa juga menyoroti tantangan yang berasal dari faktor risiko eksternal. “Lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya empati dari keluarga atau teman sebaya, hingga kebijakan yang belum berpihak pada isu kesehatan mental menjadi hambatan besar,” ungkapnya.

Menurut Ulifa Rahma, dukungan sosial dari teman sebaya merupakan elemen kunci dalam menjaga kesehatan mental. Dukungan ini tidak hanya membantu individu menghadapi tantangan emosional, tetapi juga memberikan kekuatan untuk mengatasi tekanan psikologis secara lebih efektif.

Dukungan sosial tersebut dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk. Pertama, dukungan informasi, di mana teman memberikan arahan mengenai sumber pertolongan atau berbagi literatur yang relevan terkait kesehatan mental. Informasi ini menjadi penting untuk membantu individu menemukan jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi.

Selanjutnya, dukungan emosional juga memegang peranan penting. Teman sebaya dapat menjadi pendengar yang baik, memberikan validasi atas perasaan tanpa menghakimi, dan menawarkan ketenangan emosional di saat-saat sulit. Ulifa menekankan bahwa kemampuan untuk mendengarkan dengan empati adalah salah satu cara paling efektif untuk membantu seseorang yang sedang mengalami tekanan psikologis.

Selain itu, ada pula dukungan struktural atau jaringan sosial. Dukungan ini melibatkan upaya lebih besar, seperti membantu teman yang mengalami gangguan berat, misalnya halusinasi atau ide bunuh diri, agar dapat mengakses bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, atau perawat jiwa.

“Kita juga harus bisa membangun empati, menerima orang lain tanpa syarat, dan menjadi individu yang mampu mengenali serta meregulasi emosi diri sendiri. Baru setelah itu, kita bisa benar-benar efektif membantu orang lain,” kata Ulifa.

Ia juga mengingatkan bahwa mendukung orang lain dalam menjaga kesehatan mental tidak hanya berdampak pada si penerima bantuan, tapi juga memberikan manfaat positif bagi diri pemberi bantuan itu sendiri. Memberikan empati, menjadi pendengar yang baik, atau membantu mengakses layanan profesional dapat menumbuhkan rasa nyaman dan kelegaan batin dalam diri sendiri.

Baca juga:
KIBI Fokus Tingkatkan Mutu Biomedik Nasional, Siapkan Strategi Akreditasi Baru

Kegiatan Hear & Heal 2025 merupakan inisiatif dari Eksekutif Mahasiswa Kementerian P3 (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan) UB untuk mendorong evaluasi peran ULTKSP di tiap fakultas, serta membentuk budaya peduli dan tanggap terhadap isu kekerasan seksual dan kesehatan mental di lingkungan kampus.

Dengan kehadiran narasumber seperti Ulifa Rahma, mahasiswa peserta diharapkan tidak hanya memahami pentingnya kesehatan mental, tetapi juga memiliki bekal konkret dalam menciptakan ekosistem kampus yang lebih aman, suportif, dan peduli terhadap sesama. (nid/bel)

Post Views: 109
Tags: Heal & Hear 2025KANAL24kanal24.co.idUlTKSPUnit Layanan Terpadu Kekerasan Seksual dan Perundunganuniversitas brawijaya
Previous Post

Hear & Heal 2025, EM UB Perkuat Peran ULTKSP

Next Post

Jelang Idul Adha, Kesehatan Hewan Kurban di Kota Malang Diperiksa Ketat

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Jelang Idul Adha, Kesehatan Hewan Kurban di Kota Malang Diperiksa Ketat

Jelang Idul Adha, Kesehatan Hewan Kurban di Kota Malang Diperiksa Ketat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Doktor FH UB Dalam Disertasinya Soroti Celah Hukum Grup Perusahaan

Doktor FH UB Dalam Disertasinya Soroti Celah Hukum Grup Perusahaan

June 5, 2025
Capstone Design Project 2025: Mahasiswa Teknik Mesin UB Unjuk Inovasi Proyek Perancangan

Capstone Design Project 2025: Mahasiswa Teknik Mesin UB Unjuk Inovasi Proyek Perancangan

June 4, 2025
Hentikan Stigma, Ciptakan Ruang Aman Bersama

Hentikan Stigma, Ciptakan Ruang Aman Bersama

June 4, 2025
Kata DLH, Kota Malang Hadapi Krisis Iklim Global

Kata DLH, Kota Malang Hadapi Krisis Iklim Global

June 4, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023