Kanal24, Malang – Universitas Negeri Malang (UM) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pengelola laboratorium melalui Pelatihan dan Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi penyelia laboratorium. Kegiatan ini diadakan dari tanggal 23 hingga 26 September 2024 di UM, diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 10 fakultas berbeda.
Prof. Dr. Puji Handayati, S.E., Ak., M.M., CA., CMA, Wakil Rektor II UM Bidang Sumber Daya dan Usaha, menyampaikan urgensi pelatihan ini dalam pengelolaan laboratorium di lingkungan kampus. Menurutnya, laboratorium merupakan sarana penting dalam pembelajaran dan penelitian di UM, yang memiliki total 130 laboratorium.
“Laboratorium adalah tempat munculnya ilmu-ilmu baru. Oleh karena itu, pengelolaan laboratorium harus dilakukan secara maksimal. Pelatihan dan sertifikasi penyelia laboratorium ini penting untuk memastikan para pengelola lab memiliki kompetensi yang diakui secara formal,” ujar Prof. Puji.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kompetensi formal bagi para penyelia laboratorium, yang dinilai sangat penting dalam memastikan pengelolaan laboratorium sesuai standar dan prosedur yang berlaku. “Ibarat mengemudi, kita butuh SIM. Begitu juga untuk kepala laboratorium, mereka perlu sertifikat ini agar kompeten secara formal dalam bidangnya,” tambahnya.
Optimalisasi SDM Lab dan Rencana Berkelanjutan
Sebanyak 30 peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari berbagai fakultas di UM, termasuk Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Prof. Puji menjelaskan bahwa meskipun peserta pelatihan kali ini terbatas, ke depan akan ada peningkatan jumlah penyelia yang disertifikasi secara bertahap.
“Kami akan terus melakukan upgrading kompetensi untuk dosen dan tenaga teknis lainnya secara berkelanjutan. Harapan kami, seluruh pengelola laboratorium di UM pada akhirnya dapat tersertifikasi,” jelas Prof. Puji.
Selain mendukung proses pembelajaran, laboratorium di UM juga diharapkan dapat dioptimalkan untuk mendukung kegiatan eksternal dan berpotensi menjadi salah satu sumber pendapatan universitas. “Laboratorium adalah investasi besar, dan kami berharap optimalisasi laboratorium ini bisa dimanfaatkan secara luas, termasuk oleh masyarakat. Ini bisa menjadi income-generating bagi UM,” imbuhnya.
Pentingnya Manajemen Dokumen Laboratorium
Dalam pelatihan tersebut, Dian Sri Wahyuni, S.E., M.M., Master Trainer Public Relations, menyampaikan materi terkait pengelolaan dan pemeliharaan dokumen laboratorium. Ia menekankan pentingnya manajemen dokumen yang efektif sebagai bagian dari standar operasional di laboratorium.
“Sebagai kepala laboratorium, kita harus mampu mengelola dokumen dengan baik, karena dokumen adalah sumber informasi yang sangat penting. Dokumen yang terkelola dengan baik akan memudahkan dalam mengambil kebijakan yang tepat,” ujar Dian.
Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan laboratorium yang efektif dan efisien membutuhkan komunikasi yang jelas dan penyederhanaan prosedur agar semua pihak, baik internal maupun eksternal, dapat memahami dan memanfaatkan laboratorium dengan optimal.
Pelaksanaan Ujian Sertifikasi
Setelah mengikuti berbagai materi pelatihan, para peserta akan menghadapi ujian sertifikasi yang mencakup tes tertulis, uji kompetensi, serta wawancara yang akan dilakukan oleh Asesor BNSP. Ujian ini bertujuan untuk memastikan para penyelia laboratorium memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola laboratorium sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini, diharapkan para pengelola laboratorium di Universitas Negeri Malang tidak hanya memiliki kompetensi formal, tetapi juga mampu mengelola laboratorium secara efektif dan efisien, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan kampus dan masyarakat luas.(din)