Kanal24, Malang — Di era persaingan global, pelayanan pelanggan yang berkualitas telah menjadi kebutuhan utama di berbagai sektor, termasuk di dunia pendidikan tinggi. Bagi institusi seperti universitas, pelayanan yang prima bukan hanya soal memberikan informasi yang benar dan cepat, tetapi juga menciptakan pengalaman positif bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Kompetensi dalam pelayanan pelanggan berperan penting dalam membangun citra dan reputasi sebuah perguruan tinggi, serta mendukung keberlanjutan layanan pendidikan yang unggul.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi ini, Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Diklat dan Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan skema Pelayanan Pelanggan pada 22-24 Oktober 2024 di Aula Graha Rektorat UM. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari tenaga kependidikan berbagai fakultas dan unit kerja di UM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam memberikan layanan prima, khususnya dalam mengelola interaksi dengan konsumen, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat luas.
Dwi Waluyo, S.Sos., MAP., Kasubdit SDM UM, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mendukung institusi pendidikan tinggi seperti UM. “Pelayanan adalah garda utama bagi institusi pendidikan, dan harapannya pelatihan ini bisa meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan kami. Selama ini, ada beberapa keluhan terkait pelayanan, dan melalui pelatihan ini, diharapkan mereka bisa lebih tanggap dan ingat akan tanggung jawab mereka,” jelas Dwi Waluyo.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang pelayanan pelanggan, termasuk Wishnu Hadyan Hanungyudho, S.Kom., M.M. Wishnu menjelaskan bahwa fokus utama pelatihan adalah membangun mindset peserta terkait pentingnya service excellence. “Fokus kita hari ini adalah mengubah mindset peserta agar lebih paham pentingnya pelayanan prima. Pelanggan bukan hanya butuh layanan yang cepat, tapi juga penampilan dan sikap yang profesional,” jelas Wishnu.
Selain mindset, materi pelatihan juga mencakup grooming, yakni bagaimana tenaga kependidikan menampilkan diri secara profesional di hadapan pelanggan. “Penampilan yang rapi dan profesional adalah nilai tambah. Ketika pelanggan melihat bahwa kita siap dan profesional, itu akan meningkatkan kepercayaan mereka,” tambahnya.
Wishnu juga menekankan pentingnya pelayanan dalam konteks pendidikan dan pariwisata, terutama di Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan dan wisata. “Pelayanan yang prima tidak hanya penting di dunia pendidikan, tetapi juga di sektor pariwisata. Ini bisa menjadi nilai tambah bagi universitas dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan pelatihan berlangsung selama tiga hari dan mencakup berbagai materi terkait pelayanan pelanggan, seperti memberikan layanan dan bantuan informasi, mengelola pelayanan berkualitas, berkomunikasi dalam bahasa Inggris di lingkungan operasional dasar, serta komunikasi assertive untuk mencapai solusi win-win. Pada hari terakhir, peserta akan menjalani tes sertifikasi dari BNSP untuk mendapatkan pengakuan kompetensi di bidang pelayanan pelanggan.
Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga kependidikannya dalam memberikan layanan yang unggul dan profesional. Program ini tidak hanya mendukung pencapaian kinerja internal, tetapi juga memperkuat posisi UM sebagai institusi pendidikan yang mengutamakan kualitas layanan di tengah persaingan global.(din)