Kanal24, Malang – Memahami genom dan urutan kehidupan adalah hal penting dalam ilmu biologi, karena ini membuka jendela untuk memahami mekanisme dasar kehidupan. Dengan mengetahui urutan DNA dalam suatu genom, ilmuwan dapat mengidentifikasi gen-gen yang mengatur berbagai fungsi biologis, membantu kita memahami bagaimana organisme hidup berkembang, berfungsi, dan beradaptasi. Pemahaman ini tidak hanya penting untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki aplikasi praktis yang luas, termasuk dalam bidang kesehatan, pertanian, dan lingkungan.
Ilmuwan menggunakan teknik pengurutan genom untuk membaca dan memahami genom, yaitu proses untuk menentukan urutan bahan penyusun kimia, yang disebut basa, yang membentuk molekul DNA. Namun, mengetahui urutannya saja seperti memiliki buku dalam bahasa yang tidak bisa dipahami dan diuraikan.
Maka, Ahli bioinformatika mengidentifikasi gen dalam genom, unit hereditas yang membawa informasi untuk membuat protein. Protein ini memainkan peran penting dalam organisme hidup, membantu sel melakukan berbagai fungsi.
Gen-gen dalam sel berubah seiring waktu karena evolusi. Dengan membandingkan DNA dari berbagai makhluk hidup, ahli biologi dapat menentukan kekerabatan antar spesies dan membuat pohon keluarga atau filogeni. Gabungan pohon keluarga ini disebut “Pohon Kehidupan”.
Kemudian bioinformatika sebagai ilmu baru berkembang sejak proyek genom manusia, menjadi jembatan berbagai ilmu pengetahuan menggunakan integrasi metode matematika, statistik dan komputasi untuk menganalisis data biologi, biokimia dan biofisik.
Meskipun penting, bioinformatika bukan topik standar di sekolah dasar dan menengah. Oleh karena itu, Kelompok Kajian Molekul Cerdas berbasis Bahan Genetik Alami di Departemen Biologi FMIPA Universitas Brawijaya (UB) mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pembelajaran Bioinformatika untuk Siswi dan Guru SMP Putri AR-Rahmah Islamic Boarding School”. Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium Biokomputasi Gedung Graha Sainta FMIPA UB pada Sabtu (22/6/2024)
Prof. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D., dan Eko Suyanto, M.Sc., Ph.D., keduanya dosen di Departemen Biologi FMIPA UB, menjadi pemateri utama. Fatchiyah menyampaikan “Bioinformatika: Cakrawala Baru Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi”, sedangkan Eko Suyanto menyampaikan “Bioinformatika dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Manusia”. Sebelum praktek langsung, peserta diberi arahan oleh instruktur bioinformatika dari mahasiswa Pusat Studi SMONAGENES UB.
Pelatihan dilakukan dengan serius dan penuh keceriaan. Peserta menunjukkan pemahaman mereka melalui mini proyek membuat filogenetik dan evolusi organisme berdasarkan data molekuler. Presentasi disampaikan dengan gaya ceria dan aplikatif generasi-Z. Mereka memilih dan membandingkan urutan gen atau protein tertentu menggunakan perangkat lunak yang tersedia.
Bioinformatika adalah bidang studi interdisipliner yang berkembang pesat dalam ilmu kehidupan, terutama dalam 15 tahun terakhir. Teknologi untuk eksperimen tingkat tinggi dan komputasi kinerja tinggi telah membuat bioinformatika menjadi kebutuhan dalam penelitian biomedis dan pendidikan ilmuwan baru. Bioinformatika memberikan peluang pengayaan konten ilmu hayat dalam aplikasi berorientasi molekuler, yang biasanya kurang terwakili dalam penjangkauan STEM di wilayah kita.
Sejak istilah “bioinformatika” diperkenalkan pada 1978, bidang ini telah mengalami pertumbuhan luar biasa, terutama dalam 20 tahun terakhir. Teknologi yang berevolusi membuat data disimpan dengan aman di superkomputer dan diatur ke dalam database. Data dianalisis dengan program komputer yang semakin efisien untuk mengatasi peningkatan volume informasi, yang sering disebut “data besar”. Penggunaan superkomputer dan kecerdasan buatan membantu mengekstraksi informasi lebih bermakna dari data biologis.
Seiring berkembangnya bioinformatika, ilmu ini akan membantu kita lebih memahami cara kerja organisme hidup dan merencanakan berbagai cara menarik untuk membantu manusia, mulai dari melindungi manusia dari penyakit hingga membantu tanaman beradaptasi terhadap perubahan iklim. (fat/din)