KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya hari ini resmi mengukuhkan empat putra terbaiknya sebagai Profesor pada sidang terbuka senat Universitas Brawijaya yang digelar hari ini (22/7). Keempat Profesor tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Bambang Dwi Argo D.E.A., dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Prof. Dr. Setyo Widagdo S.H., M.Hum., Prof. Dr. Sukarmi, S.H., M.Hum., dan Prof. Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H., M.H. dari Fakultas Hukum.
Dari keempat Profesor yang hari ini dilantik, bisa dibilang semuanya menorehkan prestasi yang membanggakan. Pasalnya, tiga dari empat Profesor yang dikukuhkan pada hari ini adalah Civitas Akademika dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Hal ini menjadi yang pertama terjadi di UB. Sementara itu, Profesor Bambang Dwi Argo sendiri adalah penemu Reaktor Superkritis Semikontinyu pertama di dunia yang mampu memproses 1000 ml minyak nabati menjadi biodiesel hanya dalam 10 menit dan tanpa katalis, menjadikannya alat produksi biodiesel paling ramah biaya di dunia untuk saat ini.
Dalam sambutannya, Ketua Senat Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR. MS,menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas dilantiknya keempat Profesor ini. Dalam sambutannya, Nuhfil juga sempat menyampaikan harapannya agar penemuan dari Prof. Bambang Dwi Argo dapat meningkatkan reputasi Universitas Brawijaya di kancah internasional.
“Ketika UGM berhasil menemukan alat deteksi Covid, namanya langsung melejit di dunia internasional. Mudah-mudahan Profesor Bambang Dwi Argo ini dengan alat-alatnya bisa (menyamai)”. kata Nuhfil.
Nuhfil juga mengungkapkan rasa senangnya karena dosen-dosen yang dikukuhkan pada hari ini memiliki penelitian yang keluar dari standar kemapanan keilmuan yang sudah ada dan menciptakan penelitian-penelitian yang bersifat interdisipliner. Beliau juga berpesan agar para profesor yang baru dilantik tidak takut untuk terus mengembangkan ilmu mereka. “Profesor boleh salah. Boleh mengembangkan ilmu karena dijamin oleh kebebasan akademik, boleh salah! Yang tidak boleh adalah bohong”, pungkas beliau.
Sementara itu, Prof. Widodo juga turut menyampaikan apresiasinya atas dilantiknya tiga orang Profesor dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Beliau berharap dengan adanya pemasukan Profesor yang luar biasa ini semakin banyak nantinya civitas akademika dari keilmuan sosial yang bisa menyusul. Ia juga mengungkapkan harapannya agar Fakultas Hukum bisa terus semakin berkembang ke depannya. “Kita berharap betul dengan resources yang besar sehingga pengembangan keilmuan menjadi sangat baik, banyak guru besarnya banyak publikasi yang dihasilkan”.
Widodo juga menyampaikan, saat ini Universitas Brawijaya sedang menggodok kebijakan anggaran khusus dalam rangka mengembangkan ekosistem bagi guru besar sehingga guru besar bisa menjadi pusat pengembangan keilmuan di Universitas Brawijaya dan menjadi pusat untuk mendongkrak publikasi keilmuan Universitas Brawijaya.
“Saya berharap betul dengan program-program dan insentif untuk pengembangan keilmuan di Universitas Brawijaya maka guru besar akan menjadi center. Akan membuat ekosistem, akan membuat working group, research group, tidak hanya di level nasional tapi juga standarnya level internasional”, tutup Widodo. (suf)